Menuju konten utama

Pengamat Jelaskan Soal Niat Prabowo Jadi Capres

Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro menilai apa yang disampaikan Prabowo bisa diartikan sebagai ungkapan dukungan penuh terhadap pasangan Anies-Sandi.

Pengamat Jelaskan Soal Niat Prabowo Jadi Capres
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri kegiatan kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Gedung Prisma Sport Club, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (1/2). Tirto.id/Denny Aprianto

tirto.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2019 mendatang apabila pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menang pada Pilkada DKI Jakarta. Hal tersebut disampaikannya saat berorasi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017).

Terkait dengan itu, pengamat politik LIPI, Siti Zuhro menilai apa yang disampaikan Prabowo bisa diartikan sebagai ungkapan dukungan penuh terhadap pasangan Anies-Sandi.

Lebih lanjut Siti menjelaskan, demi meyakinkan pemilih, Prabowo rela mengajak untuk memenangkan Anies-Sandi apabila para pendukungnya ingin Prabowo kembali mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di Indonesia.

"Ungkapan itu bisa jadi untuk memberi efek meyakinkan pada konstituen dan atau publik," kata Siti kepada Antara, Selasa (7/2).

Selain itu, menurutnya, pernyataan Prabowo juga bisa diartikan untuk "mengecek ombak" guna mengetahui respons konstituen terhadap kemungkinan pencalonannya untuk pemilu 2019.

"Responsnya bisa dilihat dari hasil pilkada DKI, dukungan via media sosial atau dialog-dialog yang membahas topik tersebut," katanya.

Namun yang menjadi pertanyaan, apakah Prabowo benar-benar mencalonkan diri?

Terkait itu, Zuhro mengatakan bahwa politik akan sangat dinamis menuju Pemilu nasional serentak 2019. Nama-nama lain yang akan diusung jadi calon presiden juga bisa jadi akan bermunculan.

"Karena itu perkembangan atau konstelasi politik ke depan akan ikut mempengaruhi munculnya calon-calon yang diusung dalam pemilihan presiden," kata dia.

Dia menilai, koalisi partai yang mengusung calon presiden dalam pemilu mendatang juga masih sangat cair.

"Tapi arah atau kecenderungannya bisa dilihat dan diamati sejak 2017," imbuh dia.

Masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 berlangsung mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Sedangkan hari pemilihan akan jatuh pada 15 Februari 2017.

Pilkada DKI 2017 diikuti oleh tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur. Pasangan nomor urut satu adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN.

Pasangan nomor urut dua adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem.

Pasangan nomor urut tiga adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Baca juga artikel terkait PRABOWO SUBIANTO atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto