Menuju konten utama

Penelitian Sebut Makanan Pedas Bisa Perpanjang Usia

Rempah-rempah tertentu, seperti cabai adalah pembunuh mikroba patogen yang sangat efektif.

Penelitian Sebut Makanan Pedas Bisa Perpanjang Usia
Ilustrasi cabai. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Sambal adalah salah satu menu pelengkap makanan yang banyak diminati, terutama untuk masyarakat Indonesia. Bagi sejumlah orang, makanan pedas yang ditambah sambal mampu menambah nafsu makan dan juga dinilai menyehatkan. Rasa pedas tersebut berasal dari rempah-rempah yang ditambahkan sebagai bumbu masakan seperti cabai.

Manfaat makanan pedas ternyata tidak hanya sampai di lidah saja, bahkan juga di bawa seumur hidup. Berdasarkan penelitian bahkan makanan pedas dinilai bisa memperpanjang umur.

Penelitian berjudul Protecting Ourselves from Food: Spices and morning sickness may shield us from toxins and microorganisms in the diet menemukan, rempah-rempah dalam konsentrasi yang biasanya ditemukan dalam memasak memang menekan patogen yang ditularkan melalui makanan yang berbahaya.

Rempah-rempah tertentu, seperti cabai adalah pembunuh mikroba yang sangat efektif.

Penelitian yang ditulis oleh Paul W. Sherman and Samuel M. Flaxman ini memeriksa sifat antimikroba dari rempah-rempah dan penggunaannya dalam resep tradisional di berbagai budaya. Mereka berfokus secara khusus pada produk tanaman seperti lada atau cengkeh, bukan bumbu mineral seperti garam.

Sherman dan Flaxman juga menemukan korelasi yang kuat antara rempah-rempah dan suhu pada suatu negara. Mereka melihat negara-negara bersuhu panas seperti India dan Malaysia menggunakan rempah-rempah lebih banyak dalam makanan mereka.

Makanan yang diberi rempah-rempah pun lebih banyak dalam resep daging dibandingkan dengan sayuran.

Temuan mereka menunjukkan rempah-rempah seperti cabai dapat menjadi pengawet makanan dari daging. Hal itu karena cabai bisa menutupi rasa tidak enak atau bisa mendinginkan.

Temuan tentang manfaat rempah-rempah ini juga didukung dari temuan penelitian yang berjudul Effect of Prolonged Administration of Dietary Capsaicin on Broiler Growth and Salmonella enteritidis Susceptibility.

Penelitian ini menguji coba ayam yang diberikan makanan pedas. Hasilnya, bahan aktif dalam sebagian besar makanan pedas bisa mengurangi infeksi Salmonella, tanpa menghambat pertumbuhan atau perkembangan ayam itu.

Uji coba juga dilakukan pada manusia. Sebuah penelitian observasional yang dilakukan di Cina oleh peneliti Harvard menunjukkan bahwa makan makanan pedas lebih sering mengurangi risiko kematian.

Para peneliti melibatkan hampir 500.000 orang di Cina. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa orang-orang dalam studi yang makan makanan pedas satu atau dua hari seminggu memiliki kemungkinan 10 persen lebih rendah untuk mati selama penelitian berlangsung, dibandingkan dengan mereka yang kurang makan makanan pedas

“Sejarah memang menunjukkan bahwa rempah menyediakan beberapa perlindungan penting terhadap bakteri yang berbahaya dalam makanan,” jelas James MacDonald seperti dilansir dari Jstor Dail.

infografik sc ekstra pedas

infografik sc ekstra pedas. (tirto.id/Fuad)

Baca juga artikel terkait CABAI atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Febriansyah
Editor: Yulaika Ramadhani