Menuju konten utama

Studi Ungkap Konsumsi Telur Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Menurut penelitian, telur baik buat kesehatan dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Studi Ungkap Konsumsi Telur Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Pedagang menunjukan telur ayam daganganya di salah satu los Pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (17/7/2018). Sejak minggu kedua bulan Juli 2018 harga telur ayam naik dari harga Rp. 22.000/kg - Rp. 24.000/kg menjadi Rp. 30.000/kg. Di Pasar PSPT Tebet harga telur ayam berada di angka Rp. 30.000/kg. tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Hampir semua makanan yang diracik para chef di retoran mengandung telur. Juga, hampir semua orang setiap harinya mengonsumsi makan yang mengandung telur. Namun ada peringatan bahwa mengonsumsi telur secara berlebihan, tak baik bagi tubuh karena mengandung kolesterol.

Dokter terkadang memperingatkan pasien agar mengurangi kosumsi telur karena dapat menyebabkan penyakit jantung atau kardiovaskular. Klaim dokter itu tak lepas dari sejumlah penelitian soal telur dapat menyebabkan penyakit jantung.

Seorang profesor kesehatan dari Peking University School of Public di Beijing, Canqing Yu mengatakan bahwa studi yang menghubungkan telur dengan penyakit kardiovaskular itu memiliki ukuran sampel yang kecil.

"Studi itu masih kontroversial karena ukuran sampel yang kecil dan informasi yang terbatas,” jelas Yu seperti dikutip dari CNN.

Dalam penelitian Chenxi Qin ditemukan bahwa mengonsumsi telut setiap hari memiliki risiko 18 persen lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular, dibandingkan dengan yang jarang makan telur.

Penelitian Chenxi Qin yang berjudul Associations of egg consumption with cardiovascular disease in a cohort study of 0.5 million Chinese adults itu menggunakan sampel 400.000 orang dewasa di Cina.

Dari 13 persen orang dewasa yang diteliti rata-rata mengonsumsi 0,76 telur setiap hari. Sembilan persen melaporkan tidak pernah atau sangat jarang memakan telur.

Selama hampir sembilan tahun, Chenxi dan timnya meneliti dengan fokus ke kejadian penyakit jantung coroner seperti serangan jantung dan stroke.

“Di Cina penyebab kematian dini terbanyak adalah karena kardiovaskular seperti stroke,” jelas Yu.

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang makan telur setiap hari memiliki risiko 26 persen lebih rendah terkena stroke.

"Untuk menafsirkan penelitian ini butuh kehati-hatian karena konteksnya masih dalam konteks karakteristik makanan dan gaya hidup di Cina,” jelas Yu.

Penelitian yang hampir sama dilakukan oleh Caroline Richard dari Universitas Alberta di Edmonton.

Richard melakukan observasi pada peserta yang diberikan 6 sampai 12 telur untuk dikonsumsi setiap minggu. Hasilnya, konsumsi telur bukan penyabab kardiovaskular, termasuk tingkat gula darah, peradangan, dan kolesterol yang lebih tinggi.

Infografik SC Jangan Lupa Makan Telur

Infografik SC Jangan Lupa Makan Telur. tirto.id/Quita

Temuan mengenai telur yang tidak menyebabkan kardiovaskular juga diuraikan dalam data United States Department of Agriculture (USDA). Dalam laporannya malah berkontribusi untuk kesehatan tubuh. Sehingga perlu mengonsumsi telur.

Satu telur memiliki 6 gram protein, 72 kalori, juga banyak nutrisi yang termasuk biotin yang membantu mengubah makanan menjadi energi, serta kolin, mikronutrien yang terlibat dalam metabolisme. Telur juga tercatat merupakan satu-satunya makanan yang secara alami memiliki vitamin D.

Telur kaya akan berapa zat nutrissi untuk tubuh, terutama pada kuning telurnya. Alih-alih harus ditakuti kuning telur harusnya bisa selalu dikonsumsi. Karena di kuning telur terdapat banyak manfaat, termasuk jumlah tinggi zat besi, folat, vitamin, lutein dan zeaxanthin.

Baca juga artikel terkait SAKIT JANTUNG atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Yantina Debora