tirto.id - Inses merupakan hubungan seks yang dilakukan oleh dua orang lawan jenis yang memiliki hubungan keluarga atau ada hubungan darah yang sangat dekat seperti seorang perempuan dengan ayah kandungnya, atau kakek dengan cucunya atau juga di antara kakak-beradik sekandung.
Secara moral, beberapa orang akan menganggapnya salah. Berhubungan seks seorang perempuan muda dengan ayah kandung memang terkesan sangat amoral, namun sejauh mana sains membaca perilaku tersebut?
Beberapa ilmuwan menunjukkan inses adalah perilaku yang hampir semua orang tidak setujui. Seperti yang ditunjukkan oleh psikolog University of Miami Debra Lieberman dan Adam Smith dalam sebuah penelitiannya dalam jurnal Current Directions in Psychological Science.
Penelitian ini menyebut, manusia memiliki mekanisme sosial dan psikologis untuk mencegah inses.
Psikolog Jonathan Haidt telah menemukan bahwa hampir semua orang ditolak oleh prospek seks saudara-saudari, bahkan dalam situasi hipotetis di mana tidak ada peluang untuk hamil.
Salah satu dampak paling buruk dalam berhubungan seks dengan kerabat dekat adalah ada kemungkinan yang sangat tinggi anak yang akan dilahirkan akan cacat lahir yang serius.
Dilansir Physoology Today, dalam sebuah penelitian tentang anak-anak Cekoslowakia yang ayahnya adalah kerabat paling dekat. Hanya sedikit bahkan tidak cukup setengah anak yang dilahirkan benar-benar sehat.
Sejumlah 42 persen dari mereka dilahirkan dengan cacat lahir yang parah atau menderita kematian dini dan 11 persen lainnya mengalami gangguan mental ringan. Penelitian ini sangat instruktif karena termasuk kelompok kontrol yang unik, keturunan dari ibu yang sama tetapi ayah yang bukan saudara ibu. Ketika perempuan yang sama dikawinkan dengan selain kerabat, hanya 7 persen dari anak-anak mereka yang lahir dengan cacat lahir.
Sekelompok konselor genetik meninjau penelitian tentang konsekuensi biologis dari hubungan seks antara kerabat ini. Mereka menemukan peningkatan kecil yang mengejutkan yaitu sekitar 4 persen pada cacat lahir di antara anak-anak dari orang-orang yang bersepupu yang sudah menikah.
Namun, hal itu tidak berlaku pada inses antara saudara kandung atau saudara tingkat pertama. Para peneliti memeriksa empat penelitian tentang efek inses antar saudara tingkat pertama pada kesehatan keturunannya.
Hasilnya, 40 persen anak-anak dilahirkan dengan kelainan resesif autosom, kelainan fisik bawaan, atau defisit intelektual yang parah serta 14 persen lainnya menderita cacat mental ringan. Singkatnya, kemungkinan bahwa anak yang baru lahir yang merupakan hasil dari inses saudara laki-laki atau ayah dengan anak perempuan akan menderita kematian dini, cacat lahir yang parah atau kurang mental mendekati 50 persen.
Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh PubMed menjelaskan bahwa gadis-gadis yang terlibat dalam inses ayah-anak berdampak akan sering mengalami sindrom klinis. Presentasi dipengaruhi oleh sejauh mana gadis itu mungkin telah berpartisipasi dalam perilaku inses yang sedang berlangsung sebagai korban dari tindakan pemaksaan orang dewasa yang lebih tua.
Hal Herzog dalam hasil studinya tersebut menjelaskan bahwa memaksa seorang wanita yang dibebani dengan luka psikologis inses untuk melahirkan seorang anak yang memiliki sekitar 50:50 kemungkinan memiliki cacat mental atau cacat lahir.
Dampak lain dai inses adalah aborsi. Efek negatif mendalam dari inses pada anak-anak yang belum lahir meningkatkan masalah moral seperti perilaku aborsi.
Editor: Yulaika Ramadhani