Menuju konten utama

Peneliti IPB Sarankan Pemerintah Ganti Kerugian Peternak Ayam

Peneliti cum dosen IPB Dwi Andreas Santosa menyarankan pemerintah untuk membantu peternak ayam dengan mengganti kerugian mereka.

Peneliti IPB Sarankan Pemerintah Ganti Kerugian Peternak Ayam
Peternak mengumpulkan telur ayam untuk dijual ke pedagang di peternakan ayam petelur di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/3/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - Peneliti cum dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa menyarankan pemerintah untuk membantu peternak ayam dengan mengganti kerugian mereka.

Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan menyikapi kejatuhan harga ayam di tingkat peternak yang saat ini berada di kisaran Rp 7.000-10.000 per kg.

“Pemerintah perlu membantu. Dia keluarkan uang untuk bantu peternak kecil tersebut. Misal sebagian kerugian mereka diganti pemerintah. Sangat memungkinkan itu daripada dana subsidi dipakai buat yang tidak jelas,” ucap Dwi saat dihubungi reporter Tirto pada Selasa (25/6/2019).

Alasan Dwi mengajukan usulan itu disebabkan adanya kekhawatiran bila solusi yang diajukan pemerintah nantinya justru dapat memperburuk keadaan. Misalnya, pemerintah memiliki pengalaman mengatasi menipisnya stok beras yang ia anggap terlambat bergerak hingga harga komoditas itu sudah terlanjur memuncak.

Lalu ketika pemerintah memutuskan impor, kata Dwi, justru malah dilakukan berdekatan dengan masa panen sehingga menuai protes.

Pada kasus harga ayam ini, Dwi mengatakan solusi yang memang harus dilakukan adalah pengurangan bibit ayam ternak potong atau Day Old Chicken (DOC). Namun, menurutnya, hal ini lebih disebabkan karena persoalan salah hitung kebutuhan DOC sehingga berakibat kelebihan pasokan.

Menurut Dwi, daripada intervensi yang belum tentu berdampak, pemerintah perlu membiarkan mekanisme pasar bekerja dan memperbaiki dirinya sendiri.

Ia menilai pemerintah perlu berhati-hati melakukan intervensi berkaitan dengan jatuhnya harga ayam di tingkat peternak.

“Ini ayam kan sudah ada mekanisme pasar. Pemainnya sudah ada maka biar mereka bergerak sesuai itu. Jangan intervensi yang bisa berpotensi malah berujung ke kegagalan pasar,” ucap Dwi.

Baca juga artikel terkait HARGA BAHAN PANGAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri