Menuju konten utama

Pencemaran Bengawan Solo Berdampak ke Blora, Ganjar Cari Solusi

Ganjar Pranowo akan menemui sejumlah perusahaan yang diduga membuang limbah di Sungai Bengawan Solo.

Pencemaran Bengawan Solo Berdampak ke Blora, Ganjar Cari Solusi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kanan) berbincang dengan sejumlah pemudik bersepeda motor dari Jakarta yang baru tiba dengan menumpang KM Dobonsolo, di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Jumat (31/5/2019). ANTARA FOTO/R. Rekotomo/aww.

tirto.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sedang menyelidiki spesifik soal pencemaran air sungai. Ia ingin memastikan bentuk pencemaran yang terjadi di sungai Bengawan Solo.

"Sekarang sudah dicek, sampelnya diambil. Kalau kita bicara pencemaran kan tidak boleh kita bicara kualitatif. Mungkin orang lihat 'a tercemar, wah ini gimana tanggung jawab dan sebagainya'. Nggak, kita cek," katanya ditemui di Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Menurut dia, saat ini tim sudah turun dan melihat situasi sungai. Mereka juga mengajak pemangku kepentingan terkait dalam pemeriksaan air Bengawan Solo. Tim belum bisa menentukan target waktu selesai karena banyak hal yang diperhatikan dalam riset tersebut.

"Prosesnya tidak seringan seperti yang dipertanyakan, karena ada banyak stakeholder yang musti ajak bicara dengan pendekatan yang lebih baik," ujar Ganjar.

Pencemaran Sungai Bengawan Solo berdampak hingga Blora. Melalui akun media sosial Twitter, petugas mencuitkan video berisi gambar Sungai Bengawan Solo yang hitam pekat. Dalam cuitan ini berisi informasi ada dampak 12.000 pelanggan PDAM Blora tak teraliri air.

Saat ini, lanjut dia, tim sudah mendapatkan hasil berupa pipa-pipa yang membuang limbah ke Sungai Bengawan Solo. Kemudian, mereka juga mengantongi detail waktu-waktu pembuangan limbah tersebut.

Meski sudah mengantongi potensi limbah, Pemprov Jateng akan berdialog dengan perusahaan. Ia mengatakan, pemerintah akan menagih komitmen soal pengelolaan limbah.

"Nah perusahaannya agar tidak bikin orang marah, ya kita undang dulu. Ekonomi kan juga perlu dijaga. Kalau Anda [perusahaan] nggak sanggup, bilang dong, kita bantu, tapi jangan buang sembarangan lah," imbuh dia.

Politikus PDIP pun mengaku limbah yang dibuang ke Bengawan Solo tidak hanya ciu saja. Ia juga mengaku ada titik lain yang ditemukan dalam masalah limbah.

"Sementara kan kita ketahui ada dari tekstil, ada dari alkohol ciu, terus kemudian dari batik, ada dari limbah ternak babi," imbuh dia.

"Nah kemarin yang agak menuju ke hulu di sekitar Blora. Blora itu ditemukan lagi. Terus kemudian saya cek, saya minta untuk ngecek, ini belum ada laporannya. Tapi yang di sekitar Solo Raya sih sudah," ujarnya.

Baca juga artikel terkait PENCEMARAN SUNGAI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hard news
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali