Menuju konten utama

Pemprov Desain Penataan PKL DKI Seperti di Trotoar Luar Negeri

Dinas Bina Marga Dinas UMKM DKI Jakarta terus mengupayakan agar PKL dapat jualan di trotoar seperti di luar negeri.

Pemprov Desain Penataan PKL DKI Seperti di Trotoar Luar Negeri
Warga melihat barang dagangan yang dijual pedagang kaki lima (PKL) di trotoar jembatan penyeberangan multiguna (skybridge) Tanah Abang, Jakarta, Rabu (15/5/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

tirto.id - Kepala Dinas Bina Marga, Hari Nugroho Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengatakan akan mencari solusi bagi pedagang Kaki Lima (PKL) agar tak lagi jualan di trotoar dan jalan usai putusan Mahkamah Agung (MA).

Hari mengaku telah berdiskusi dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Serta Perdagangan (Dinas UKM) untuk mengakomodir PKL.

Tujuannya, kata dia, agar PKL yang berjualan di trotoar tersebut tidak terlalu memakan jalan untuk akses para pejalan kaki.

"Kalau kami bicara kerja sama [dengan Dinas UKM], kami bisa lihat di Taman Langsat. Itu dulunya PKL ada di jalur trotoar, namun begitu kami revitalisasi trotoarnya, akhirnya PKL-nya mundur ke belakang dan pejalan kaki tidak terganggu," ujar Hari Nugroho, saat di kawasan Taman Sepeda Melawai, Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).

Diketahu, MA telah membatalkan aturan di DKI Jakarta terkait pembolehan trotoar untuk PKL. Hal ini terjadi setelah ada gugatan dari kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Menurut dia, dengan adanya pembangunan dan revitalisasi trotoar agar lebih diperlebar, Dinas Bina Marga pun meminta agar PKL bisa berjualan secara ramah lingkungan.

Ia bersama Dinas UMKM pun akan terus mengupayakan agar PKL dapat jualan di trotoar seperti di luar negeri.

Posisinya rapi, tidak kumuh, dan buang sampah dengan tertib di box container food truck yang telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di sekitaran lokasi berdagang tersebut.

"Pada saatnya nanti keinginan Pak Gubernur itu kalau seandainya pagi, makanan khusus sarapan pagi, kalau siang ya siang, dan malam untuk malam. Jadi [PKL] bisa mobile, tidak tetap itu-itu terus," kata dia.

Kemungkinan, kata dia, agar bisa berpindah-pindah dan tidak menetap, PKL tersebut menggunakan sebuah gerobak portable.

Menurut dia, jika para PKL yang berjualan di trotoar sudah bisa tertib dan tidak mengganggu pejalan kaki, maka akan enak dipandang oleh mata.

"Mungkin bisa juga PKL yang secara branded itu. Jadi orang pejalan kaki jadi secara ratusan meter itu istilahnya tidak kosong. Pas capek ada tempat duduk, ada tempat minum, ataukah yang fast food atau kayak gimana gitu," ujar dia.

Baca juga artikel terkait PKL DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Hard news
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali