Menuju konten utama

Pemimpin Global: Teknologi Harus Fokus pada Manusia

Kota masa depan harus berkelanjutan, inklusif, dan aman secara digital.

Pemimpin Global: Teknologi Harus Fokus pada Manusia
Sergey Cheremin (Minister of the Government of Moscow), Daniel Oscar Baskoro (Senior Advisor IKN), Dr Rajesh Natarajan (CTO Gorilla Technology), Peter Kmec (Deputy Prime Minister of the Slovak Republic), Corey Gray (President Samrt Cities Council Australia dalam GITEX ASIA 2025, Marina Bay Sands, Singapura, Kamis (24/4/2025). tirto.id/Dwi Ayuningtyas

tirto.id - Para pemimpin dari berbagai negara menekankan pentingnya membangun kota pintar (smart city) yang tidak hanya berbasis teknologi canggih, tetapi juga berorientasi pada kebutuhan warganya.

Hal itu diungkapkan dalam sebuah diskusi panel dalam acara GITEX ASIA 2025, Kamis (24/4). Di acara yang diadakan di Marina Bay Sands, Singapura, ini, ada banyak tokoh teknologi dan digital dari berbagai negara yang hadir.

Deputy Prime Minister Slovakia, Peter Kmec, menyoroti tantangan negaranya dalam menghadapi jebakan pendapatan menengah. Menurutnya, investasi pada teknologi dan transformasi hijau merupakan cara untuk melakukan “leapfrogging” atau lompatan perkembangan.

“Kami ingin menghindari ketimpangan antara kota besar dan wilayah pedesaan. Pemerintah harus cerdas agar bisa membangun kota yang cerdas,” ujarnya.

Sedangkan Senior Advisor Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Daniel Oscar Baskoro, menyampaikan pendekatan berbeda. Menurutnya, pembangunan IKN sebagai ibu kota baru tak hanya berfokus pada teknologi mutakhir, tetapi juga pada pendekatan yang berorientasi pada “pelanggan kota”, yakni warganya.

“Kota ini dibangun bukan untuk pemerintah, tapi untuk orang-orang yang tinggal di dalamnya. Teknologi hanya alat; yang utama adalah memahami kebutuhan masyarakat,” kata Oscar.

Tak lupa, Oscar juga menyebut tentang produk yang dibuat untuk melayani warga IKN. Hingga sekarang, ujarnya, sudah ada 67 produk yang dibuat dan dikembangkan. Beberapa bahkan sudah beroperasi.

“Pembangunan teknologi itu mudah. Tapi buat kami, yang penting adalah memahami apa yang dibutuhkan oleh warga. Jika mereka butuh teknologi paling canggih, butuh AI, maka itu yang akan kami bangun. Sebagai hasilnya, kami punya aplikasi digital yang digunakan oleh 150.000 pengguna hanya dalam tiga bulan,” tutur Oscar.

Sementara itu, Menteri Pemerintah Kota Moskow, Sergey Cheremin, menekankan pentingnya efisiensi layanan publik dan partisipasi warga. “Waktu adalah hal paling berharga. Platform kami, mos.ru, memberikan akses ke 450 layanan kota dan menghemat dua hingga tiga hari waktu warga per tahun,” jelasnya.

Ia juga memaparkan bahwa Moskow telah mengintegrasikan sistem pengawasan dengan lebih dari 250 ribu kamera, yang membantu menurunkan tingkat kriminalitas hingga 90 persen.

CTO Gorilla Technology, Dr. Rajesh Natarajan, mengingatkan bahwa kecepatan perkembangan AI harus dibarengi dengan kebijakan perlindungan data dan etika digital. Menurutnya, AI bukan hal baru, tapi ledakan generative AI membuat para pengguna, juga pemerintah harus lebih waspada terhadap ancaman terhadap kedaulatan data (digital sovereignty).

Diskusi ini juga menyoroti pentingnya membangun visi bersama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam membentuk kota masa depan yang berkelanjutan, inklusif, dan aman secara digital. []

Baca juga artikel terkait SMART CITY atau tulisan lainnya

tirto.id - Byte
Reporter: Dwi Ayuningtyas
Editor: Nuran Wibisono