tirto.id - Pemerintah terus mengejar target penyelesaian jalan perbatasan Negara yang tersebar di Kalimantan, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Dari total 3.197,81 km jalan perbatasan, saat ini yang sudah dibangun sepanjang 1.067,53 km dalam rentang 2015-2018 dengan alokasi anggaran Rp5,08 triliun.
Direktur Jenderal Bina Marga, Sugiyartanto merinci, dari target 1.919,98 km jalan di Kalimantan, pemerintah telah berhasil membangun 734,28 km dengan alokasi anggaran Rp3,15 triliun.
"Kalau Kalimantan secara keseluruhan itu. Dari Kalimantan Utara, Timur, dan Barat sepanjang 1.919,98 km, yang sudah terbuka dan tembus dari Temajuk sampai perbatasan Kaltim itu, di antaranya wilayah Kalbar sekitar 40-an km, di Kaltim ada yang sudah tembus terbuka sampai Kaltara," ujar Sugiyartanto di Kementerian PUPR Jakarta pada Kamis (20/9/2018).
Sugiyarto berharap sisa jalan yang belum tembus sepanjang 145 km di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara bisa rampung dalam tiga bulan mendatang.
Sementara itu untuk di Papua, dari total jalan perbatasan sepanjang 1.098 km dari Jayapura sampai Merauke, pemerintah menargetkan pada akhir 2018 dengan alokasi anggaran Rp723 triliun sudah bisa membangun sepanjang 908,72 km. Sementara sisanya sepanjang 189,52 km akan dirampungkan pada 2019.
"Ini memang ada yang belum tembus sekitar 189 km karena memang kondisinya cukup berat. Pada 2018 kan masih ada 3 bulan ke depan, kemudian kita juga masih menganggarkan pada 2019," ujarnya.
Menurut Sugiyarto saat ini jalan perbatasan dari Jayapura ke Ubrub itu sudah terbuka sebagian oleh TNI. Sedangkan jalan dari Ubrub ke Oksibil belum terbuka karena kondisi lingkungan alam, kontur, lingkungan, Pegunungan Tengah yang cukup berat. Tapi jalan Oksibil ke Merauke sudah terbuka.
Sementara di NTT dari total alokasi anggaran Rp1,209 triliun pemerintah sudah sukses membangun jalan sepanjang 179,63 km. "NTT ini total panjang jalan paralel perbatasan 179,63 km sudah tembus dan sudah beraspal semua. Kalau kondisional aspal berarti bisa merasakan kondisinya sudah relatif baik, sudah memenuhi standar kriteria teknis dan sudah diharapkan waktu tempuh yang relatif pendek," ujarnya.
Editor: Agung DH