Menuju konten utama

Pemerintah Diminta Lakukan Ini agar Tidak Impor Beras Lagi

Pemerintah perlu memperbaiki harga beras di petani agar terbebas dari impor.

Pemerintah Diminta Lakukan Ini agar Tidak Impor Beras Lagi
Pedagang beras melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/2/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym.

tirto.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui bakal menambah pengadaan kuota impor beras dari yang sebelumnya 2 juta ton menjadi 3 juta ton pada tahun 2023. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi El Nino.

Impor dilakukan pemerintah sangat kontras dengan jumlah produksi beras di Indonesia. Dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan jumlah produksi beras mencapai 13,79 juta ton periode Januari-April 2023. Proyeksi ini mengalami kenaikan sebesar 77,39 ribu ton (0,56 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada Januari−April 2022 yang sebesar 13,71 juta ton beras.

Lalu apa yang bisa dilakukan pemerintah agar terbebas impor beras?

Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan terdapat sejumlah upaya yang bisa dilakukan pemerintah agar terbebas dari impor beras. Yaitu memperbaiki harga beras di petani.

"Memperbaiki tata niaga, persingkat rantai pasok sehingga ada pengendalian harga yang lebih baik. Dan petani akan merasakan lebih banyak manfaat, untuk menanam beras," kata Bhima saat dihubungi Tirto, Jumat (16/6/2023).

Kedua, dia menilai pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur di sektor pertanian. Salah satunya memberdayakan intensifikasi lahan pertanian existing berada di daerah-daerah yang menjadi sentra penghasil beras. Selanjutnya, pemerintah perlu menghadirkan kredit usaha rakyat untuk para petani. Tentunya dengan memberikan bunga yang lebih murah.

"Kalau perlu bunganya 0 persen untuk KUR di sektor tanaman pangan," bebernya.

Lalu, Bhima juga menuturkan pemerintah perlu melakukan pengawasan terkait impor beras. Tidak hanya itu, bulog juga diminta agar menyerap gabah petani dalam negeri. Harapannya harga bisa lebih tinggi dan beras bisa terkendali.

"Solusinya memangkas margin rantai pasok yang terlalu panjang dan terlalu mahal itu, ekonomi biaya tinggi lagi, biaya logistiknya itu yang harusnya dipangkas. Tetapi, harga gabahnya harus lebih baik, dan mempersiapkan gudang yang memadai, untuk menyerap gabah ataupun beras dari Petani," pungkasnya.

1 Juta Ton Beras dari India Masuk ke RI

Untuk diketahui sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait dengan impor beras sebanyak 1 juta ton dari India. Langkah tersebut sebagai antisipasi dari dampak El Nino. Zulkifli menyampaikan, Kementerian Perdagangan harus melakukan inisiatif untuk menghadapi El Nino. Stok beras untuk rakyat tidak boleh terbatas meski fenomena kekeringan melanda.

"Oleh karena itu saya sudah (tandatangani) MoU nota kesepahaman dengan India 1 juta ton sewaktu-waktu bisa beli. Government to government (G to G) kita sudah pesan 1 juta ton," ujar Zulkifli dikutip Antara, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Baca juga artikel terkait IMPOR BERAS 2023 atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin