tirto.id - Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga buka-bukaan mengenai progres pembuatan bursa kripto di Indonesia. Kehadiran bursa kripto sendiri bertujuan untuk mewujudkan sistem pasar dan pengawasan yang baik terhadap pasar aset digital tersebut.
Jerry menyampaikan, saat ini pembentukan bursa kripto tengah digodok oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Diharapkan kehadiran bursa kripto bisa selesai secepatnya.
"Mudah-mudahan, insyaaAllah kalau memang semuanya sudah lengkap, komplit, syaratnya sudah beres, dan semua prosedur terpenuhi dengan lengkap dengan baik ya itu akan secepatnya," kata dia ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Dia menjelaskan, prioritas dasar pemerintah dalam pembuatan bursa kripto ini agar memberikan proteksi perlindungan terhadap konsumen. Dalam pelaksanaanya, pemerintah juga memikirkan bagaimana mengatur proses penyimpanan aset dan dananya supaya tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan.
"Kita tidak mau konsumen tidak terlindungi, nah untuk melindungi konsumen itu perlu banyak prosedur. Jangan sampai kita buru-buru, tiba-tiba ada yang belum lengkap nanti malah ada yang jadi kurang baik," katanya.
"Kita mau semuanya lengkap semuanya aman, konsumen terlindungi, karena prioritas kami adalah perlindungan terhadap konsumen. Tujuan bursa itu kan itu," sambung Jerry.
Sebagai informasi saja, total nilai transaksi kripto di dalam negeri pada Januari-Agustus 2022 mencapai Rp249,3 triliun. Turun 56,35 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pada 2021, total nilai transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia mencapai Rp859,5 triliun. Sementara itu dari sisi jumlah investor, per Agustus 2022, Indonesia memiliki 16,1 juta pelanggan aset kripto atau rata-rata setiap bulan jumlah pelanggan terdaftar bertambah sebesar 725 ribu.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang