tirto.id - PT. Jasa Marga Persero Tbk melalui akun media sosialnya mengumumkan bahwa mulai Selasa, 31 Oktober 2017 seluruh gerbang tol di Indonesia hanya melayani pembayaran nontunai.
“Mulai tanggal 31 Oktober 2017 seluruh Gerbang Tol hanya melayani nontunai,” demikian pengumuman resmi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terbesar, PT. Jasa Marga Persero Tbk, Selasa (31/10/2017), seperti dikutip Antara.
Pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah bekerja sama dengan perbankan dan Bank Indonesia sejak Mei 2017 dalam menggencar persiapan dan sosialisasi penerapan 100 persen elektronifikasi pembayaran jalan tol (e-toll) hari ini.
Kebijakan ini juga termasuk dalam upaya meningkatkan Gerakan Nasional Nontunai yang pada 2019 ditargetkan mencapai 75 persen.
Ada pun tahapan-tahapan persiapan guna mencapai target di antaranya dengan mengintegrasikan beragam aplikasi uang elektronik (UE) dalam satu mesin pembaca (SAM Multiapplet), mengatur masuknya lebih banyak penerbit uang elektronik yang melayani jalan tol (multy issuer), dan kampanye masif pada 35 ruas tol di seluruh Indonesia.
Sejauh ini, sudah ada lima uang elektronik dari bank penerbit yang dapat digunakan di tol yakni PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk, PT. Bank Mandiri Persero Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk dan satu bank swasta PT. Bank Central Asia Tbk.
Selanjutnya, tiga bank lain akan bergabung dalam elektronifikasi pembayaran tol pada Desember 2017, yakni Bank Mega, Bank Nobu, dan Bank DKI.
Sebelumnya, BPJT yang membawahi BUJT, bekerja sama dengan perbankan juga telah menggelar diskon 100 persen untuk biaya kartu uang elektronik. Namun, saldo uang elektronik tetap harus dibayar pengguna jalan tol.
Sementara itu, Direktur Departemen Pengawasan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pungky Purnomo Wibowo menjamin akan ada kemudahan untuk mendapatkan uang elektronik. Gerai ritel modern maupun tradisional di area peristirahatan di jalan tol, maupun di tempat-tempat umum lain akan menyediakan uang elektronik, kata dia.
Meski begitu, Pungky mengatakan untuk menghindari kemacetan di gerbang tol, pengisian saldo uang elektronik sebaiknya dilakukan di tempat peristirahatan seperti gerai mini swalayan dan ATM atau bisa menggunakan e-Banking, sebelum masuk tol.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo