Menuju konten utama

Pembagian Ilmu Ekonomi Menurut para Ahli, Penjelasan & Contohnya

Apa saja penggolongan atau pembagian ilmu ekonomi menurut para ahli dan sejumlah contohnya?

Pembagian Ilmu Ekonomi Menurut para Ahli, Penjelasan & Contohnya
Ilustrasi ilmu ekonomi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Istilah ekonomi atau economics berasal dari bahasa Yunani, “oikonomia”, yakni gabungan dua kata οiκος (oikos: rumah tangga) dan νόμος (nomos: kebiasaan" atau "aturan"). Jadi, secara etimologi, ekonomi dapat diartikan sebagai "aturan atau kebiasaan dalam rumah tangga.”

Sementara pengertian ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang aturan atau kebiasaan dalam rumah tangga tersebut. Lebih jelasnya, ia dapat dipahami sebagai usaha dalam membuat suatu alternatif barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan hidup manusia yang tak terbatas.

Luasnya cakupan ilmu ekonomi membuat banyak versi definisi disiplin keilmuan ini yang diungkap oleh para ahli. Sejumlah definisi ilmu ekonomi menurut para ahli ialah sebagai berikut:

  • Adam Smith berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.
  • J. S. Mill berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan.
  • Richard G. Lipsey menyatakan, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas.
  • N. Gregory Mankiw menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat mengelola sumber-sumber daya yang langka.
  • Robert B. Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison mengatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai keinginan yang tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas demi memenuhi keinginan mereka.
  • Lionel Robbins mendefinisisikan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam konteks keterkaitan antara tujuan dan kelangkaan sarana untuk memenuhinya.

Dari pemaparan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi sebenarnya didasarkan pada 3 konsep penting, yaitu kelangkaan (scarcity), pilihan (choice), dan pengambilan keputusan (decision making). Ia muncul karena manusia selalu ingin mendapatkan sesuatu melebihi sumber daya yang dimilikinya.

Misalnya, manusia ingin hidup di dunia yang nyaman dan aman, air yang bersih, pendidikan yang baik, rumah mewah, kendaraan bagus. Namun, untuk mendapatkan itu semua, seseorang dibatasi oleh waktu, pendapatan, dan harga yang harus dibayar.

Infografik SC Pembagian Ilmu Ekonomi

Infografik SC Pembagian Ilmu Ekonomi. tirto.id/Quita

Pembagian Ilmu Ekonomi Menurut para Ahli

Ilmu ekonomi penting untuk dipelajari supaya manusia dapat mengetahui penyebab munculnya berbagai permasalahan ekonomi, perilaku para agen ekonomi (rumah tangga dan perusahaan), dampak yang dihasilkan dari permasalahan ekonomi, dan pengambilan keputusan ekonomi yang rasional.

Pada dasarnya, ilmu ekonomi mempelajari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas atau langka. Namun, kompleksitas masalah ekonomi membuat disiplin ilmu tersebut terpilah menjadi beberapa kelompok kajian.

1. Ilmu Ekonomi Positif dan Normatif

Mengutip Modul Ekonomi terbitan Kemdikbud, pada abad ke-19, akibat pengaruh pemikiran filsuf empiris Inggris John Stuart Mill, dan ahli ekonomi Inggris John Neville Keynes, ilmu ekonomi mulai dipisahkan menjadi 2 golongan. Keduanya adalah ilmu ekonomi positif dan ilmu ekonomi normatif.

Dalam buku 21st Century Economics: A Reference Handbook, ekonom Rhona C. Free menjelaskan, Ilmu ekonomi positif adalah ilmu yang mempelajari kegiatan manusia memenuhi kebutuhannya, tanpa memasukkan aspek nonekonomi seperti agama, pandangan hidup, etika, hukum, filsafat, dan politik.

Ilmu ekonomi positif murni menitikberatkan pada perhitungan untung dan rugi dari setiap kegiatan perekonomian dan hanya menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi dalam masyarakat secara apa adanya, tanpa dikaitkan dengan berbagai aspek non-ekonomi.

Dalam perkembangannya, Ilmu ekonomi positif disebut ilmu ekonomi deskriptif. Contoh analisis dari ilmu ekonomi positif adalah pengamatan terhadap keterkaitan antara peningkatan permintaan dengan kenaikan harga.

Sementara Ilmu ekonomi normatif, mesih merujuk penjelasan dalam buku Rhona C. Free, adalah ilmu yang mempelajari kegiatan manusia memenuhi kebutuhannya, dengan cara mengembangkan teori-teori yang memuat unsur-unsur nonekonomi.

Oleh sebab itu, ruang lingkup ilmu ekonomi normatif lebih luas dari ekonomi positif. Contoh kajian dalam ilmu ekonomi normatif adalah analisis tentang pengaruh peningkatan pendapatan nasional terhadap kesejahteraan masyarakat.

2. Ilmu Ekonomi Deskriptif, Teori dan Terapan

Sedangkan dua penulis buku A Textbook of Economic Theory, Alfred W. Stonier, Douglas C. Hague, menjelaskan pembagian ilmu ekonomi terbagi menjadi 3 kelompok. Penjelasan 3 kelompok ilmu ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Ilmu Ekonomi Deskriptif

Ilmu ekonomi deskriptif memberikan deskripsi data-data yang menggambarkan kenyataan atau fenomena yang terjadi. Ilmu ekonomi deskriptif memuat analisis untuk menggambarkan kondisi sebenarnya dalam kegiatan perekonomian.

Untuk mendapatkan gambaran yang valid, data atau fakta yang diperoleh harus disusun secara sistematis. Contoh dari ilmu ekonomi deskriptif yaitu gambaran mengenai krisis moneter pada tahun 1998 di Indonesia.

b. Ilmu Ekonomi Terapan

Ilmu ekonomi terapan berkaitan dengan pemanfaatan ekonomi secara praktis oleh individu atau kelompok dalam mengambil kebijakan, pedoman, atau standar dengan tujuan mengatasi masalah ekonomi tertentu.

Contoh ilmu ekonomi terapan yaitu kegiatan ekonomi yang berlangsung di perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dan lain-lain.

c. Ilmu Ekonomi Teori

Ilmu ekonomi teori berupaya menjelaskan pengertian dan hubungan sebab-akibat, serta cara kerja sistem perekonomian. Jenis ilmu ekonomi ini berlandaskan pada hasil observasi terhadap aksi dan reaksi dalam kegiatan ekonomi masyarakat.

Dalam perkembangannya, ilmu ekonomi teori terbagi menjadi dua jenis, yaitu teori ekonomi makro dan mikro.

Pertama, teori ekonomi makro membahas kegiatan perekonomian secara menyeluruh. Analisisnya bersifat global dan berfokus pada permasalahan sistem perekonomian secara keseluruhan. Contoh obyek kajian ekonomi makro adalah pengangguran, inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan stagnan.

Kedua, teori ekonomi mikro membahas perekonomian dalam ruang lingkup lebih kecil atau khusus. Biasanya, teori ekonomi mikro ini mempelajari perilaku individu, rumah tangga, perusahaan dalam membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas, dan sejenisnya.

Contoh masalahan ekonomi yang sering menjadi objek kajian ekonomi mikro adalah penetapan harga pasar, kenaikan harga bahan bakar, praktik monopolistik, dan panjangnya saluran distribusi.

Baca juga artikel terkait ILMU EKONOMI atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Addi M Idhom