Menuju konten utama

Pemain Jerman Kecam Aksi Suporter Nyanyikan Lagu Era Nazi

Aksi paras suporter garis keras Jerman itu dinilai memalukan mengingat nyanyian itu dilantunkan saat momen mengheningkan cipta mengenang dua pejabat Ceko yang meninggal dunia.

Pemain Jerman Kecam Aksi Suporter Nyanyikan Lagu Era Nazi
Penggemar Timnas Jerman terdengar menyanyikan lagu era Nazi saat mengheningkan cipta menjelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Ceko. Jerman akhirnya memenangi pertandingan 2-1. FOTO/dw.com

tirto.id - Jerman telah mengalahkan Republik Ceko dengan skor 2-1 di Praha pada Jumat (1/9/2017) lalu dalam Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa. Namun, perilaku beberapa penggemarnya menimbulkan hal yang tak diinginkan. Pemain Jerman menolak untuk memuji aksi pendukung mereka usai para suporter itu menyanyikan lagu pada era Nazi.

Pendukung Jerman terdengar melantunkan lagu kebangsaan yang diperdengarkan saat invasi Jerman ke Polandia pada permulaan Perang Dunia II September 1939 itu. Aksi itu dinilai memalukan mengingat nyanyian itu dilantunkan saat momen mengheningkan cipta mengenang dua pejabat Ceko yang meninggal dunia.

Marcus Bark, seorang jurnalis untuk ARD di Jerman menuliskan di akun Twitternya usai pertandingan gelandang Jerman Julian Brandt mengatakan, "Jika nyanyian dengan latar belakang Nazi itu dinyanyikan, maka tidak ada alasan untuk mendukungnya dan pergi ke tribun penonton."

Pemain bek Jerman Mats Hummels pun berterus terang setelah pertandingan bahwa aksi para suporter tidak benar. "Itu salah, bahkan tidak ada pertanyaan untuk segera pergi ke tribun, " jelasnya, dilansir dari Deutsche Welle.

Melalui akun Twitternya, Hummels dengan kata-kata yang tegas mengatakan bahwa nyanyian Nazi dari para suporter itu ditujukan untuk menghina Timo Werner, striker timnas Jerman.

"Nyanyian itu mengerikan, sebuah malapetaka," kata Hummels. "Ini dimulai saat mengheningkan cipta sebentar. Beberapa pendukung berperilaku buruk. Timo Werner merasa tersinggung, lalu para penggemarnya mulai mengucapkan omong kosong (nyanyian Nazi) itu. Kami benar-benar menjauhkan diri dari hal itu. Kami tidak ingin ada hubungannya dengan hal itu. Maaf bagi mereka yang tidak menyanyikan lagu itu (karena ikut kena dampak) ... Kita tidak membutuhkan omong kosong itu di permainan kita.”

"Mereka adalah hooligan (fans garis keras). Mereka tidak ada hubungannya dengan penggemar sepak bola. Kami harus memastikan bahwa orang-orang ini dibawa keluar dari stadion," lanjut Hummels.

Timo Werner mengalami kekerasan verbal oleh sekira 200 pendukung kendati ia mencetak gol pembuka saat laga baru berjalan empat menit.

Pemain klub Leipzig berusia 21 tahun itu menjadi populer di kalangan fans Jerman karena aksi diving untuk mendapatkan penalti pada pertandingan Bundesliga melawan Schalke musim lalu.

Werner menduga nyanyian itu bisa berasal dari pendukung Dynamo Dresden, saingan berat klub RB Leipzig dimana saat ini ia bernaung. Dresden, jantung dari sayap kanan Jerman, hanya 150 kilometer dari Praha.

Sementara itu, pelatih Joachim Löw tidak mengetahui insiden tersebut. Dalam kejadian itu, terdengar pula nyanyian yang mencemooh Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB).

Ada dua blok penggemar Jerman. Pendukung sepakbola yang diselenggarakan oleh DFB sedangkan yang lainnya mendukung pertandingan yang tidak diatur oleh badan pemerintahan.

Presiden DFB Reinhard Grindel bangga dengan kebaikan tim yang ditunjukkan dalam membuat sebuah pendirian. DFB berharap tidak akan ada pengulangan perilaku buruk seperti itu dari fans mereka sendiri saat melawan Norwegia mendatang.

"Kami tidak akan pernah mentolerir pertarungan fasis, rasis, menghina, atau homophobic," kata Grindel. "Bersama sebagai tim: para penggemar dan DFB, kita harus menghadapi pembuat masalah ini."

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA 2018 atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Olahraga
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari