tirto.id - Seorang pejabat senior pemerintahan Turki mengatakan bahwa komplotan yang mencoba melakukan kudeta di Turki pada Jumat (15/6/2016) adalah beberapa elemen di Angkatan Udara dan Gendarmerie Turki (polisi pedesaan).
"Kepala Angkatan Laut dan jenderal yang bertanggung jawab atas Divisi Pertama Angkatan Darat telah menentang keras kudeta," katanya kepada CNN.
Pejabat itu menunjukkan bahwa penarikan tank-tank pemberontak dari bandara, sebagai bukti kudeta telah gagal.
"Kami tidak percaya ini direncanakan untuk waktu yang lama," kata sumber itu. "Perdana menteri aman di Ankara."
Pada Sabtu (16/7/2016) pagi, Wartawan Xinhua, melihat beberapa pesawat tempur seperti pesawat F-16 dan helikopter militer terbang di angkasa dan terdengar suara tembakan serta pemboman yang diduga dilakukan oleh pesawat tempur.
Sementara itu, tiga pesawat terlihat terbang di daerah Taksim di Isntabul Tengah dan suara ledakan keras terdengar.
Jejaring Kantor Presiden Erdogan mengatakan Presiden Turki itu selamat dan upaya kudeta oleh sekelompok kecil prajurit "tak berhasil".
Dalam kemunculannya melalui rekaman telepon genggam seorang wartawan CNNTurk, Erdogan mendesak rakyat agar turun ke jalan untuk melindungi "demokrasi".
"Ini adalah tindakan yang didorong oleh struktur paralel," katanya. "Saya percaya (pelaku) perbuatan ini akan mendapatkan hukuman yang setimpal yang akan diberikan oleh rakyat kami."
Presiden Turki tersebut merujuk kepada gerakan yang dipimpin oleh tokoh yang berpusat di AS Fethullah Gulen yang telah dituduh mengoperasikan negara paralel dan berusaha menggulingkan Pemerintah Turki.
"Saya juga akan berada di lapangan baik di Istanbul maupun di Ankara," kata Erdogan di dalam pernyataan yang disampaikan belakangan melalui NTV.
Tak lama setelah Erdogan mengeluarkan pernyataan, tentara mulai meninggalkan Bandar Udara Ataturk di Istanbul, sementara beberapa warga Turki berjalan ke arah bandar udara, kata surat kabar Hurriyet.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora