Menuju konten utama

Pekerja Perempuan Dipecat karena Acungkan Jari Tengah ke Trump

Seorang wanita yang gambarnya viral setelah mengangkat jari tengahnya ke arah Donald Trump itu dipecat dari pekerjaannya.

Pekerja Perempuan Dipecat karena Acungkan Jari Tengah ke Trump
Seorang perempuan yang tengah mengendarai sepeda mengacungkan jari tengahnya ke arah rombongan Presiden AS Donald Trump yang baru saja selesai bermain golf. Brendan Smialowski / AFP

tirto.id - Seorang wanita yang mengayuh sepeda terekam kamera sedang mengacungkan jari tengah pada Donald Trump saat iring-iringan Presiden AS itu berkelok-kelok menyusuri jalan dekat lapangan golf pada minggu lalu.

Potret yang berhasil ditangkap oleh seorang fotografer Gedung Putih yang sedang bepergian bersama presiden saat meninggalkan lapangan golfnya di Sterling, Va, segera viral.

Seorang wanita yang gambarnya viral setelah mengangkat jari tengahnya ke arah Donald Trump itu kemudian dipecat dari pekerjaannya.

Nama wanita itu adalah Juli Briskman. Majikannya, kontraktor pemerintah yang berlokasi di Virginia: Akima LLC, tidak begitu senang dengan foto tersebut sehingga memutuskan untuk memecatnya. Briskman telah bekerja untuk Akima sebagai spesialis bidang pemasaran dan komunikasi selama enam bulan.

Dalam sebuah wawancara pada Sabtu (4/11/2017) dengan Huffington Post, Briskman, seorang ibu berusia 50 tahun yang memiliki dua anak ini, mengatakan bahwa dia terkejut bahwa seseorang telah memotretnya saat mengacungkan jari tengahnya ke Trump.

Seiring beredar foto itu, Briskman memutuskan untuk memberi tahu HRD di Akima kondisi sebenarnya saat mulai masuk kerja pada hari Senin (6/11/2017).

Kemudian pada Selasa (7/11/2017), bosnya memanggilnya ke sebuah pertemuan dan mengatakan bahwa Briskman telah melanggar kebijakan media sosial perusahaan tersebut dengan menggunakan gambar tersebut sebagai foto profilnya di Twitter dan Facebook.

"Mereka bilang, 'Kami akan berpisah darimu,'" kata Briskman. "'Pada dasarnya, Anda tidak dapat memiliki sesuatu yang kotor dan cabul di media sosial Anda.' Mereka menyebut mengacungkan jari tengah sebagai tindakan cabul.”

Pihak perusahaan mengatakan kepadanya bahwa foto itu bisa memperburuk bisnis mereka, mengingat Akima adalah kontraktor pemerintah, katanya.

Briskman kemudian menekankan kepada eksekutif bahwa dia tidak di tempat kerja saat kejadian tersebut dan halaman media sosialnya tidak menyebutkan atasannya atau tempatnya bekerja.

Virginia adalah negara bagian ketenagakerjaan, yang berarti pengusaha dapat memecat orang kapan saja dan untuk alasan apapun.

Namun Briskman mengatakan, hal yang sangat menyebalkan adalah rekan pria justru tak dipecat dari pekerjaannya setelah baru-baru ini mengeposkan komentar cabul di halaman Facebook-nya yang menampilkan Akima LLC sebagai foto sampulnya.

Dia mengatakan bahwa rekan ini ditegur karena memanggil seseorang "bajingan Libtard sialan" di Facebook. Namun, pria itu diizinkan untuk menghapus unggahan tersebut dan mempertahankan pekerjaannya.

"Bagaimana itu kurang 'cabul' daripada saya yang mengacungkan jari tengah ke presiden?" tanyanya. "Bagaimana itu adil?"

Ketika ditanya apa yang dipikirkannya saat melihat iring-iringan Trump berjalan di sampingnya, Briskman mengatakan bahwa aksi mengacungkan jari tengah adalah reaksi personal.

"Dia lewat dan darahku mulai mendidih," katanya. "Saya sedang berpikir, penerima DACA mulai dikeluarkan. Dia menarik iklan untuk pendaftaran terbuka di Obamacare. Hanya sepertiga dari Puerto Riko memiliki kekuatan. Aku sedang berpikir, dia berada di lapangan golf sialan lagi. "

"Saya sering mengacungkan jari tengah saat ada iring-iringan mobil [Trump]," tambahnya.

Briskman yang seorang Demokrat, mengatakan bahwa dia berencana untuk mencari pekerjaan baru dengan kelompok advokasi yang dia percaya, seperti Planned Parenthood atau PETA.

Meski dipecat, Briskman tidak menyesal dengan perhatian publik akan ketidaksenangannya terhadap Trump. Bahkan ia sejujurnya senang muncul dalam gambar protes yang bergema bersama banyak orang Amerika.

"Dalam beberapa hal, saya melakukan lebih baik dari sebelumnya," katanya. "Saya marah dengan negara kita sekarang. Saya terkejut. [Tapi] ini adalah kesempatan bagi saya untuk mengatakan sesuatu."

Akima tidak menanggapi permintaan komentar via email dan telepon, sebagaimana dilansir Huffington Post. Pada Senin, situsnya tidak bisa diakses. Sementara itu, seseorang memulai penggalangan dana secara online untuk Briskman.

Gambar Briskman dengan cepat menyebar di berbagai berita dan media sosial. Banyak yang memuji Briskman sebagai pahlawan. Bahkan beberapa mengatakan bahwa dia harus mencalonkan diri dalam pemilihan presiden AS 2020. Orang-orang media sosial mulai memanggil Briskman dengan “she-ro”, menggunakan hashtag #Her2020.

Baca juga artikel terkait KEBIJAKAN TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari