tirto.id - Pekan Menyusui Internasional atau Hari ASI Sedunia 2021 akan diperingati pada 1-7 Agustus. Hari ASI Sedunia ini jatuh di tengah pandemi COVID-19. Pekan ini dibuat untuk melindungi, mempromosikan, dan mendukung gerakan menyusui.
Di masa pandemi, ibu menyusui yang positif COVID-19 masih dapat memberikana ASI pada anaknya dengan menerapkan protokol kesehatan agar bayi tetap aman.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ibu menyusui yang diduga atau dikonfirmasi positif COVID-19 untuk tetap memberikan ASI pada anaknya, karena manfaat menyusui lebih besar daripada risiko penularan itu sendiri.
Melansir laman resmi WHO, hasil penelitian terhadap 46 pasangan ibu-bayi, dimana ibu terkonfirmasi COVID-19, menunjukkan sampel ASI dari 43 ibu dinyatakan negatif virus COVID-19. Sementara tiga sampel ASI dinyatakan positif melalui RT-PCR mengandung partikel RNA virus, dan bukan virus hidup.
Tiga bayi yang sampel ASI ibunya dinyatakan positif, dua di antaranya dinyatakan negatif COVID-19 dan satu bayi dinyatakan positif COVID-19. Namun satu bayi yang dinyatakan positif ini tidak diketahui dengan jelas sumber mana yang mengakibatkan bayi tersebut terinfeksi. Apakah melalui ASI, droplet, atau kontak dengan ibu maupun orang lain yang terinfeksi.
Dalam ASI ibu yang sebelumnya terinfeksi COVID-19 terdeteksi antibodi IgA yang memiliki reaktivitas terhadap virus COVID-19. Menyusui justru sangat efektif melawan penyakit menular. Menyusui akan memperkuat sistem kekebalan bayi karena ASI mentransfer antibodi dari ibu.
Dalam jurnal Breastfeeding mothers with COVID-19 infection: a case series, menunjukkan bahwa menyusui pada bayi dari ibu dengan COVID-19 aman dengan langkah-langkah pengendalian infeksi yang memadai untuk menghindari penularan ibu-bayi.
Panduan Menyusui Saat Terinfeksi COVID-19
Ibu yang yang dikonfirmasi COVID-19 harus didorong untuk tetap melanjutkan menyusui. Manfaat menyusui untuk mencegah infeksi dan meningkatkan kesehatan serta perkembangan bayi sangat penting. Terutama saat layanan kesehatan sendiri sedang terganggu atau terbatas seperti saat ini.
Kepatuhan terhadap langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting untuk mencegah penularan antara ibu yang diduga atau dikonfirmasi COVID-19 dengan bayi. Berikut beberapa tips dari WFO dan UNICEF untuk tetap menyusui selama positif COVID-19.
1. Menggunakan masker medis saat menyusui atau saat dekat dengan anak.
2. Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun atau pembersih sebelum dan sesudah kontak dengan anak.
3. Bersihkan setiap permukaan yang disentuh secara rutin menggunakan disinfektan.
4. Jika ibu sakit parah akibat infeksi COVID-19 dan tidak memungkinkan untuk menyusui, maka ibu dapat memerah ASI untuk diberikan ke anaknya.
5. Jika ibu terlalu tidak sehat untuk menyusui maupun memerah ASI, maka ibu mungkin dapat melakukan relaktasi (memulai kembali menyusui setelah jeda). Solusi lain yang memungkinkan yaitu dengan menggunakan ASI donor atau meminta wanita lain untuk menyusui bayi.
Dalam jurnal Breastfeeding and COVID-19: From Nutrition to Immunity, juga memberikan anjuran tambahan seperti:
1. Pembersihan dan sterilisasi peralatan makan bayi secara menyeluruh sebelum dan sesudah digunakan.
2. mencuci payudara dengan kain kasa yang dibasahi dengan sabun dan air, serta menghindari tertidur dengan bayi.
3. Alternatif lain, pemberian ASI dan pemberian makan bayi dilakukan oleh anggota keluarga yang sehat atau pengasuh.
Penulis: Shulfi Ana Helmi
Editor: Dipna Videlia Putsanra