tirto.id - Ketua Bappilu PDIP, Bambang "Pacul" Wuryanto, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo kemungkinan besar akan melakukan perombakan kabinet--atau reshuffle--setelah Pilkada 2020 selesai. Pilkada 2020 rencananya akan digelar 9 Desember mendatang.
Pasalnya, kata Bambang, Jokowi tak mau membuat keributan jelang Pilkada 2020.
"Ini analisis ya. Analisis reshuffle dilaksanakan setelah Pilkada serentak. Karena Pak Jokowi itu enggak seneng ribut-ribut," katanya saat ditemui di DPR RI, Kamis (9/7/2020) siang.
Bambang juga menepis jika reshuffle kabinet dilakukan saat ini akan berpengaruh ke elektabilitas PDIP pada Pilkada 2020 mendatang, yang notabene adalah partai pemenang di Pemilu 2019 lalu.
"Bukan begitu. Cara pandangnya enggak gitu. Cara pandangnya itu yang ngambil keputusan, Pak Jokowi itu enggak suka ngambil keputusan yang bikin horeg [ribut/kisruh]. Karena orang kerja kalau dibikin horeg susah kerjanya," katanya.
Isu reshuffle berembus saat rapat kabinet pada 18 Juni 2020--yang videonya dirilis secara resmi 10 hari kemudian. Saat itu Jokowi mengatakan mungkin saja ada perombakan kabinet karena pada masa krisis COVID-19 seperti sekarang "enggak ada progres yang signifikan" dari masing-masing kementerian.
Kemudian, seperti menggugurkan semua 'kisi-kisi' Jokowi, dalam konferensi pers tentang peringatan HUT RI ke-75 yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/7/2020), Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan pemerintah belum berencana melakukan reshuffle kabinet.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Reja Hidayat