tirto.id - Pasukan khusus Irak makin mendapatkan lebih banyak kemenangan dalam perang melawan ISIS. Mereka menyerang sebuah kompleks universitas di bagian timur laut kota Mosul pada Jumat (13/1/2017) dan terus berhasil menang memukul mundur kelompok bersenjata ISIS di area terdekat untuk merebut dua jembatan Sungai Tigris.
Dalam keterangan militer Irak, ISIS kini tengah melakukan serangan balik di Universitas Mosul, yang mereka pertama kali mereka kuasai pada 2014. Pasukan pemerintah Irak, setelah tiga bulan menggelar serangan darat dengan bantuan udara dari Amerika Serikat (AS), kini telah membebaskan sebagian besar distrik di wilayah timur Mosul.
Militer Irak tengah berupaya merebut sebuah wilayah Mosul di sebelah timur Sungai Tigris, yang membelah kota terbesar kedua di Irak itu menjadi dua. Setelah itu, operasi militer akan dilanjutkan di sebelah barat yang masih dikuasai sepenuhnya oleh ISIS.
Kekalahan ISIS di Mosul akan menjadi pertanda berakhirnya apa yang mereka sebut sebagai kekalifahan di Irak, yang pertama kali dideklarasikan pada 2014 dengan wilayah memanjang dari Irak sampai Suriah.
Sampai dengan Jumat malam waktu setempat, pasukan elit Irak telah menguasai sebagian wilayah universitas dan merebut dua dari lima jembatan yang menghubungkan bagian barat dan timur Mosul, kata Sabah al-Numan, juru bicara badan anti-terorisme Irak (CTS).
"Jika semua berjalan lancar, maka dalam wakut singkat kami akan mengumumkan pembersihan di sepanjang pinggiran kiri Sungai Tigris. Wilayah ISIS hanya tersisa sedikit," katanya.
Pihak AS juga memuji kemajuan yang berhasil diraih tentara Irak tersebut. "Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Namun, hari-hari ISIS di Mosul akan cepat berakhir," kata Kolonel John Dorrian dari Angkatan Udara AS (USAF), sebagaimana dilansir dari Antara.
Sementara itu, Mayor Jenderal Sami al-Aridi selaku komandan senior CTS mengatakan bahwa Universitas Mosul adalah basis paling penting bagi ISIS di wilayah timur kota tersebut. "Pasukan kami terus bergerak maju di kompleks universitas itu," katanya, setelah sejumlah buldozer meruntuhkan dinding yang mengelilingi kampus.
Pasukan Irak kini memperoleh kemenangan dengan cepat sepanjang dua pekan terakhir, setelah sempat terhambat pada November dan Desember 2016, saat gerilyawan ISIS menggunakan rumah warga sipil untuk bersembunyi. Operasi pembebasan Mosul melibatkan sekitar 100.000 tentara dari militer Irak, pejuang Kurdi, dan milisi Syiah. Mereka juga didukung oleh pesawat tempur AS.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan