tirto.id - Sebuah serangan terhadap instalasi penyalur listrik yang memompa air ke bagian timur dan barat kota Aleppo telah memutuskan saluran pasokan air ke kota tersebut. Hal ini mendapat sorotan serius dari UNICEF.
"Anak-anak dan keluarga di Aleppo menghadapi kondisi bencana. Pemutusan ini terjadi di tengah gelombang panas, sehingga anak-anak menghadapi resiko besar penyakit yang menular lewat air," kata Wakil UNICEF di Suriah Hanaa Singer di dalam satu pernyataan pada Selasa (9/8/2016).
UNICEF menekankan perbaikan instalasi pompa air sangat mendesak, sebab itu adalah satu-satunya cara memulihkan pasokan penting buat dua juta orang yang tinggal di kota tersebut, demikian laporan Xinhua, yang dipantau Kantor Berita Antara di Jakarta, Rabu.
"Penyaluran kembali air tak bisa menunggu sampai pertempuran berhenti. Nyawa anak-anak menghadapi ancaman serius," tambahnya.
Walaupun pemerintah berhasil memasang saluran listrik pada 4 Agustus, jaringan pilihan tersebut rusak oleh pertempuran kurang dari sehari setelah pasokan air dipulihkan, kata UNICEF.
"Kami mendesak semua pihak dalam konflik di Suriah agar segera mengizinkan akses aman buat teknisi agar mereka bisa melakukan perbaikan yang sangat diperlukan pada sistem listrik dan air," kata Hanaa Singer.
Jika itu tak dilakukan, warga nantinya tak memiliki pilihan selain melakukan tindakan penuh resiko, seperti minum air dari sumur yang mungkin tercemar oleh kotoran sehingga air tersebut tak aman untuk diminum, demikian laporan UNICEF.
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini