tirto.id - Setelah dilantik, Presiden Donald Trump memulai langkah kepemimpinannya dengan menandatangani perintah eksekutif untuk mengurangi “beban” dari undang-undang kesehatan Obamacare.
Langkah ini, menurut kepala staf Gedung Putih Reince Priebus, dilakukan untuk mengurangi beban ekonomi dari diberlakukannya Undang-Undang Affordable Care Act 2010.
Trump sudah menegaskan akan membatalkan semua kebijakan semasa pemerintahan Obama termasuk salah satunya Obamacare.
Menggagalkan program yang menjadi prestasi penting Barack Obama ini menjadi prioritas utama dari partai Republik, partai pendukung Trump yang menguasai Kongres sejak pelantikan Trump di Gedung Putih.
Dalam pandangan partai ini, Obamacare yang ingin memastikan jutaan warga AS yang tak memiliki asuransi atau tak mendapat tunjangan kesehatan dari tempat kerja mereka, mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang murah. Kebijakan ini mewarnai perubahan kebijakan menjadi ke arah sosialisme yang banyak digunakan negara-negara Eropa dalam menanggung akses kesehatan warganya.
“Sangat penting bagi eksekutif untuk...mengambil semua tindakan yang konsisten dengan hukum untuk meminimalkan beban ekonomi dan peraturan yang tidak beralasan dengan Undang-Undang dan membuat pasar kesehatan yang lebih bebas dan terbuka,” menurut perintah eksekutif tersebut.
Perintah tersebut menginstruksikan segenap departemen dan instansi kesehatan AS terkait, "melaksanakan semua kewenangan dan diskresi yang tersedia bagi mereka untuk melepaskan, menunda, memberikan pembebasan dari, atau menunda pelaksanaan ketentuan atau persyaratan Undang-Undang" yang membebankan beban fiskal atau biaya lain di negara, pada pengguna layanan, pada asuransi atau berbagai penyedia layanan kesehatan.
Namun, langkah pemerintahan Obama telah berhasil mendaftarkan 20 juta orang ke dalam sistem asuransi, menurunkan angka warga AS yang tak memiliki asuransi dari 16 persen pada 2010 menjadi 8,9 persen tahun lalu.
Terkait kebijakan ini, Presiden Trump menyatakan Obamacare akan disingkirkan dan akan digantikan secara simultan. Hal ini menjadi tantangan besar mengingat sistem layanan kesehatan AS yang sangat rumit.
Sejauh ini hanya sepertiga warga AS yang terjamin asuransi publik. Sistem Medicare hanya melayani warga berusia di atas 65 tahun atau Medicaid untuk warga termiskin.
Separuh warga AS diasuransikan tempat mereka bekerja, sedangkan tujuh persen terlindungi dengan apa yang disebut "pasar individual".
"Pasar individual" ini melayani separuh warga AS yang menjadi wiraswastawan atau karyawan yang tak diasuransikan tempat kerja mereka.
Solusi pemerintahan Obama didasarkan pada konsep bahwa semua orang harus mendapatkan layanan kesehatan dan memberikan subsidi pemerintah bagi mereka yang tak mampu memiliki asuransi.
Namun, sejak awal para politisi Partai Republik menyebut kebijakan ini terlalu dipaksakan dan memakan biaya besar.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri