tirto.id - Pemasangan listrik gratis bagi keluarga tidak mampu di Bogor diklaim dapat mengurangi pengeluaran sehari-hari warga. Biaya itu diklaim mencapai Rp25-30 ribu dari sebelumnya Rp50-60 ribu.
"Biasanya per bulan bayar bisa Rp50 ribu sampai Rp60 ribu. Setelah punya sambungan sendiri, bayar kurang lebih Rp25 ribu sampai Rp30 ribu,” ucap Presiden Joko Widodo pada Minggu (3/12/2018) seperti dikutip setkab.go.id.
Pada kesempatan itu, presiden mengaktifkan aliran listrik ke rumah warga secara simbolis. Lokasi peresmian itu berada di Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Menurut Jokowi, mahalnya biaya penggunaan listrik warga disebabkan karena keterbatasan instalasi. Akibatnya, penyambungan listrik dilakukan melalui instalasi tetangga sekitar yang telah memiliki sambungan listrik.
Jokowi mengatakan listrik gratis yang disediakan pemerintah membuat warga tidak perlu bergantung pada sambungan listrik dari tetangga. Sebab untuk menggunakannya warga perlu membayar lebih mahal dibanding biaya jika memiliki instalasi sendiri.
"Sekarang kita sambung secara mandiri. Itu lebih murah dari data yang kita terima," ucap Jokowi.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan biaya penyambungan standar menjadi kendala bagi warga yang ingin menikmati instalasi listrik. Biaya tersebut mencapai Rp900 ribu.
Karena itu, terdapat 34 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sepakat memberikan fasilitas penyambungan listrik secara gratis bagi masyarakat prasejahtera. Menurut Kementerian BUMN, hingga kini penyediaan listrik gratis bagi warga tidak mampu telah mencapai 60.798 ribu KK di Jawa Barat.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri