Menuju konten utama

Paradise Papers: Apa Bedanya dari Panama Papers?

“Appleby jauh lebih prestisius daripada Panama,” tukas Andreas, saat ditanya mengenai perbedaan antara Paradise Papers dengan Panama Papers.

Paradise Papers: Apa Bedanya dari Panama Papers?
Prabowo Subianto menjadi pembicara kunci pada bedah buku "Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme: Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo" di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2017). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - Bocoran dokumen keuangan yang mengungkap data keuangan orang-orang kaya di seluruh dunia yang menanamkan investasi di luar negeri untuk mendapat pajak rendah dalam Paradise Papers akhirnya terungkap.

Dokumen yang berisi 13,4 juta data dokumen keuangan skala besar ini bisa dikatakan salah satu yang terbesar dalam sejarah karena melibatkan aset luar negeri dari politisi dan perusahaan terkemuka, serta beberapa individu dan selebriti terkaya di dunia.

Lalu apa bedanya Paradise Papers yang mengungkap puluhan juta dokumen itu dengan Panama Papers yang juga bocor tahun lalu. Salah satu anggota pendiri International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) atau Konsorsium Jurnalis Investigatif Andreas Harsono menjelaskan perbedaan keduanya.

Jutaan file yang bocor ini berasal dari satu perusahaan yaitu Appleby, perusahaan penyedia layanan hukum offshore yang berbasis di Bermuda. Appleby bertindak untuk pembentukan perusahaan di luar negeri, menyediakan struktur yang membantu mengurangi tagihan pajak mereka secara legal atau tanpa pajak sama sekali.

Sedangkan Panama Papers sebagian besar berasal dari perusahaan bernama Mossack Fonseca.

“Mereka sama-sama lawfirm yang membantu klien mereka membuka perusahaan cangkang di luar negeri. Jadi, kalau mau beli sesuatu di luar negeri, Anda tidak mau pakai nama Anda langsung, Anda bikin perusahaan cangkang atau shell company. Makin rahasia, makin mahal tarifnya,” papar Andreas kepada ANTARA News saat dihubungi di Jakarta, Senin (11/6/2017).

Menurut Andreas, Appleby adalah perusahaan hukum yang tarifnya paling mahal di dunia, termasuk jika dibandingkan dengan Mossack Fonseca.

Mossack Fonseca sebagai salah satu firma hukum dan penyedia jasa pengelolaan aset perusahaan yang berlokasi di Panama. Fokus utama dari firma hukum ini adalah perlindungan aset, perencanaan pajak dan properti. Memiliki lebih dari 40 cabang di seluruh dunia, kantor ini dikenal karena terlibat dalam bocoran dokumen surga pajak Panama Papers.

“Appleby jauh lebih prestisius daripada Panama,” tukas Andreas.

Ia menganalogikan, jika seseorang potong rambut di salon pinggir jalan dengan salon di pusat perbelanjaan, pasti orang tersebut berharap salon di pusat perbelanjaan akan menghasilkan potongan yang lebih baik.

“Kalau Anda investasi di salon yang lebih mahal, pasti Anda ingin hasil yang lebih baik kan,” ungkapnya.

Hal ini mengindikasikan bahwa pengguna jasa Appleby merupakan investor yang nilai investasinya lebih besar dari dokumen yang diungkap di Panama.

“Kecantikan kan bisa dianggap sebagai investasi. Sama seperti Panama dan Appleby, mana yang anda harapkan lebih dengan investasi yang besar,” ujar Andreas.

Pada kesempatan tersebut, Andreas, yang tidak turun langsung dalam investigasi dokumen itu namun mengetahuinya, juga membenarkan terdapat tiga nama orang Indonesia yang tercantum dalam “Paradise Papers”.

“Iya, sejauh ini hanya tiga yang saya ketahui,” pungkasnya.

Nama Prabowo Subianto, Tommy Soeharto, dan Mamiek Soeharto disebut-sebut menjadi tiga orang Indonesia yang tercantum dalam dokumen Paradise Paper.

Prabowo dikatakan pernah menjadi direktur dan wakil pimpinan Nusantara Energy Resources Limited yang berkantor di Bermuda.

Namun hingga berita ini diturunkan, Prabowo Subianto belum ada rencana untuk mengklarifikasi terkait namanya yang terseret dalam Paradise Papers.

"Belum tahu juga (akan klarifikasi). Beliau sedang di luar negeri kebetulan, nanti kita akan tanyakan," kata Wakil Ketua DPP Gerindra Fadli Zon menyatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di DPR, (6/11/2017).

Meski begitu, Fadli meyakini Prabowo tidak terlibat dalam kepemilikan Nusantara Energy Resources Limited seperti yang tertulis di Paradise Papers.

Baca juga:Paradise Papers Beberkan Rahasia Kekayaan Tersembunyi Elite Dunia

Baca juga artikel terkait PARADISE PAPERS atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri