Menuju konten utama

Panduan Terbaru Mencegah Kanker dari American Cancer Society

Panduan terbaru untuk mencegah kanker dari American Cancer Society.

Panduan Terbaru Mencegah Kanker dari American Cancer Society
Ilustrasi Sel Kanker. Foto/iStockphoto

tirto.id - Kanker menjadi penyebab kematian terbanyak ke-3 di Indonesia setelah penyakit jantung dan stroke. Tahun 2018, sebanyak 9,6 juta jiwa meninggal karena kanker di seluruh dunia, dan di Indonesia 207.210 orang. Sebanyak 70 persen kasus kanker di Indonesia diketahui sudah ada di stadium akhir.

Untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit mematikan ini, penelitian terbaru dari jurnal American Cancer Society (ACS) menerbitkan pedoman pola makan, aktivitas fisik, serta larangan mengkonsumsi alkohol.

Disebutkan kombinasi dari faktor-faktor risiko seperti pola konsumsi yang tidak sehat, kurangnya prioritas aktivitas fisik, serta konsumsi alkohol menyumbang 18,2 persen kasus kanker dan 15,8 persen kematian akibat kanker di Amerika Serikat pada tahun 2014.

Temuan dalam penelitian ACS menunjukkan rekomendasi spesifik untuk mengurangi jumlah peningkatan kanker. Dilansir dari ACS, berikut panduan terbaru untuk mengurangi risiko kanker

1. Kegemukan, obesitas, dan kelebihan lemak

Rekomendasi: mempertahankan berat badan ideal.

Kegemukan,obesitas serta kelebihan lemak terjadi karena ketidakseimbangan energi dan asupan sumber energi yang berlebih (makanan dan minuman). Selain itu faktor genetik dan perubahan metabolisme juga mempengaruhi.

Mengukur berat badan ideal bisa mengacu pada indek massa tubuh (BMI). Berdasarkan klasifikasi WHO, BMI untuk berat badan orang dewasa yakni 25,0-29,9 kg/m2 dan mendefinisikan obesitas sebagai BMI ≥30 kg / m2.

Obesitas dapat dikategorikan lebih lanjut ke dalam kelas 1 (BMI, 30,0-34,9 kg / m2), kelas 2 (BMI, 35,0-39,9 kg / m2), dan kelas 3 (BMI, ≥40,0 kg / m2).

2. Aktivitas fisik

Rekomendasi: aktif secara fisik.

1.Bagi orang dewasa, perlu melakukan aktivitas fisik selama 150-300 menit per minggu dengan intensitas sedang. Atau 150-75 menit per minggu dengan intensitas kuat.

2.Bagi anak-anak dan remaja, perlu melakukan aktivitas fisik selama satu jam setiap hari dengan intensitas kuat maupun sedang.

3.Tidak terlalu banyak duduk dan berbaring.

The USDHSS Phisycal Activity Guidelines for Americans (2018) merekomendasikan orang dewasa lebih banyak bergerak daripada duduk. Latihan penguatan otot, tulang, dan aerobik dan aerobik seharusnya dilakukan 2 kali dalam seminggu.

Untuk anak-anak dan remaja setidaknya melakukan penguatan otot sebanyak 3 kali setiap minggunya. Melakukan aktivitas fisik yang direkomendasikan dapat menjaga berat badan dan penambahan berat badan seiring bertambahnya usia.

Tahun 2018, WCRF/AICR dan Activity Guidelines Advisory Committee (PAGAC) melaporkan ada bukti yang kuat antara aktivitas fisik dengan risiko kanker usus yang lebih rendah. Selain itu ada bukti kuat untuk 6 jenis kanker termasuk kanker payudara, ginjal, endometrium, kandung kemih, esofagus (adenokarsinoma), dan perut (kardia).

Peran aktivitas fisik dalam pencegahan kanker didukung oleh akumulasi bukti biologis. Aktivitas fisik telah terbukti mempengaruhi berbagai fungsi sistemik yang menurunkan risiko jenis kanker tertentu, termasuk efek pada metabolisme insulin/glukosa, fungsi kekebalan tubuh, peradangan, hormon seks, stres oksidatif, ketidakstabilan genomik, dan miokin.

3. Pola makan

Rekomendasi: mengikuti pola makan yang sehat sesuai usia.

Pola makan sehat meliputi:

1. Makanan yang kaya nutrisi dengan jumlah tertentu untuk mempertahankan berat badan.

2. Sayuran hijau, sayuran merah dan oranye, kacang-kacangan kaya serat, dan kacang polong.

3. Buah, berbagai jenis warna.

4. Whole grains.

Makanan yang dibatasi:

1. Daging merah dan olahan.

2. Gula dan minuman manis.

3. Produk olahan, maupun biji-biji olahan.

Pola makan dan nutrisi merupakan salah satu penentu risiko kanker. Pola makan yang diseimbangkan dengan energi akan mencapai berat badan yang ideal dengan mekanisme biologis. Setidaknya terdapat 4,2 persen hingga 5,2 persen dari 54 kasus kanker per tahun terjadi karena pola makan yang buruk.

Pola makan yang direkomendasikan adalah makanan nabati, mengurangi produk hewani dan karbohidrat olahan. Produk hewani dan karbohidrat olahan memicu risiko kanker payudara pascamenopouse dan kanker kolorektal.

4. Konsumsi Alkohol

Rekomendasi: sebaiknya tidak mengkonsumsi alkohol.

Untuk mengurangi risiko kanker, batas maksimal konsumsi alkohol pada pria sebanyak 2 gelas per hari, dan untuk wanita maksimal 1 gelas. Konsumsi alkohol merupakan faktor risiko kanker ketiga setelah merokok dan kelebihan berat badan.

Setidaknya ada 7 jenis kanker yang disebabkan oleh alkohol. Bukti kuat ditemukan pada kanker saluran aerodigestive yaitu rongga mulut, laring,faring, karsinoma sel skumuamosa esofagus, dan hati, kanker kolorektal, kanker payudara.

Temuan lain yakni kandungan etanol dan asetaldehida dalam alkohol bersifat karsinogenik. Kedua zat tersebut memicu kerusakan dan perubahan DNA dan protein, stres oksidatif, penghambatan perbaikan DNA dan kematian sel, peningkatan proliferasi sel, malabsorpsi nutrisi, perubahan dalam metilasi DNA. Pada kanker payudara memicu peningkatan kadar estrogen.

Tahun 2014, sebanyak 5,6 persen kasus kanker di Amerika disebabkan oleh konsumsi alkohol. Empat persen di antaranya meninggal dunia.

Konsumsi alkohol diperkirakan menyebabkan 40,9 persen kanker rongga mulut/kanker faring, 23,2 persen kanker laring, 21,6 persen kanker hati, 21 persen kanker kerongkongan, dan 12,8 persen kanker kolorektal.

Sebanyak 16,4 persen wanita, yaitu 39.060 menderita kanker payudara yang disebabkan konsumsi alkohol.

Baca juga artikel terkait KANKER atau tulisan lainnya dari Meigitaria Sanita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Meigitaria Sanita
Penulis: Meigitaria Sanita
Editor: Dipna Videlia Putsanra