tirto.id - Atletik adalah cabang olahraga tertua di dunia. Atletik, terutama lari, dikatakan sebagai "ibu dari olahraga" karena setiap olahraga rata-rata memiliki gerakan lari sebagai dasar dari aktivitasnya.
Gerakan dasar atletik seperti berjalan, berlari, melompat, dan melempar juga merupakan aktivitas yang biasa dilakukan di kehidupan sehari-hari. Setiap orang dapat melakukan gerakan dasar ini.
Di samping itu, atletik telah dipertandingkan dalam olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum masehi di Yunani, yakni lari cepat atau stade.
Pada masa kini, atletik dipakai untuk berbagai tujuan mulai dari sekadar berolahraga sampai untuk mendapatkan prestasi di berbagai ajang, baik level lokal, nasional, dan internasional.
Menilik dari katanya, atletik berasal dari bahasa Yunani, yakni athlon atau athlum yang bermakna: "lomba atau perlombaan/pertandingan." Mengutip keterangan buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan terbitan Kemdikbud (2017), Di Amerika, sebagian Eropa dan Asia, atletik kerap disebut dengan kata "Track and Field", lalu di Jerman memakai kata Leicht Athletik, dan Belanda dengan Athleitik.
Dalam makna luas, atletik menjadi cabang olahraga yang tumbuh berkembang bersamaan dengan sejarah peradaban manusia. Kini, atletik merupakan gabungan dari beberapa jenis olahraga yang dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat.
Atletik sekarang juga menjadi salah satu sarana pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan kemampuan biomorik, seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi dan lain sebagainya.
Dikutip dari laman Britannica, Irlandia jadi lokasi diadakannya Lugnasad festival's Tailteann Game yang melibatkan berbagai bentuk permainan trek dan lapangan pada tahun 1829 sebelum masehi. Lalu, berlanjut ke Olimpiade pertama Yunani pada 776 sebelum masehi yang diikuti dan ditonton oleh para laki-laki setiap empat tahun sekali.
Selain olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum masehi yang mempertandingkan olahraga lari, ada pula berbagai kompetisi saat era Eropa klasik. Pertandingan tersebut bahkan dilangsungkan secara rutin.
Misalnya, Panhellenik Games The Pythian Game (abad 6 SM) digelar di Argolid setiap dua tahun, The Isthmian Game (tahun 523 SM) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun, dan The Roman Games dari Yunani. Dari ketiganya, Roman Game yang mempertandingkan perlombaan lari dan melempar.
Olahraga Atletik mulai lebih terencana kegiatannya setelah pembentukan organisasi di awal abad 19. Organisasi tersebut adalah Amateur Athletic Association di Amerika Serikat dan Union des Sociétés Françaises de Sports Athlétiques di Prancis.
Atletik termasuk dalam Olimpiade modern pada 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian. Perempuan pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam Olimpiade tahun 1928, demikian dikutip dari laman Dispora Sumut.
Di samping itu, mulai bertebaran pula induk organisasi atletik nasional di beberapa negara. Usai kebangkitan Olimpiade tahun 1986, olahraga atletik menjadi semakin populer. Dari olimpiade ini, memberikan pengaruh dalam standardisasi dan inspirasi olahraga atletik sedunia.
Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF) pun akhirnya berdiri pada 1912 yang menjadi wadah organisasi atletik sedunia. Pada tahun 1987 anggotanya sudah menjadi 170 negara.
Awalnya, IIAF hanya untuk mengatur kompetisi atletik pria. Namun sejak 1936, IIAF juga menjadi badan pengatur atletik wanita.
Sementara di tanah air, Induk organisasi olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Olahraga atletik tidak hanya lari. Cabang olahraga ini memiliki beragam jenis yang dinamai dengan "nomor." Di antaranya ada nomor jalan, nomor lari, nomor lempar, dan nomor lompat.
1. Olahraga jalan
Dalam nomor jalan, kompetisi dibedakan menurut jarak tempuhnya. Setidaknya ada lima nomor yang berlaku yakni 5 km, 10 km, 20 km, 30, km, 40 km, dan 50 km.
Hanya saja, yang sering diperlombakan yaitu 10 km dan 20 km untuk putri, dan untuk putra ada 20 km, 30 km, dan 40 km.
2. Olahraga lari
Nomor lari memiliki beberapa jenis yaitu lari jarak pendek (sprint), lari menengah, lari jarak jauh, lari maraton, lari gawang, dan lari halang rintang. Perbedaan masing-masing terletak pada jarak lari dan cara bermainnya.
3. Olahraga lempar
Nomor lempar terdiri dari lempar lembing, tolak peluru, lempar cakram, dan lempar martil. Empat nomor tersebut mempunyai perbedaan di objek lempar dan tekniknya. Pemenang masing-masing jenis nomor lempar diambil dari atlet yang mampu melempar paling jauh.
4. Olahraga lompat
Jenis dari nomor lompat di antaranya yaitu lompat jangkit, lompat jauh, lompat tinggi, dan lompat galah.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom