tirto.id - Film Mungkin Kita Perlu Waktu akan resmi tayang di bioskop Indonesia mulai 15 Mei 2025. Sebelum menyapa penonton umum, film ini lebih dulu mencuri perhatian saat pemutaran perdananya di ajang Festival Film Asia Jogja-NETPAC ke-19 pada 2 Desember 2024.
Mengusung tema drama keluarga, film ini hadir sebagai karya terbaru dari sutradara Teddy Soeriaatmadja yang dikenal piawai mengangkat tema-tema emosional dengan kepekaan mendalam.
Mungkin Kita Perlu Waktu menyoroti dinamika emosional sebuah keluarga setelah tragedi. Ceritanya berpusat pada Ombak yang menjadi penyintas upaya bunuh diri setahun setelah kakak perempuannya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis.
Melalui perjalanan Ombak dan keluarganya, film ini menggambarkan lima tahap berduka yakni penyangkalan, kemarahan, negosiasi, depresi, dan penerimaan.
Dengan pendekatan yang intim dan menyayat, Mungkin Kita Perlu Waktu menjadi refleksi tentang bagaimana sebuah keluarga mencari jalan untuk saling memahami, memaafkan, dan pulih bersama.
Sinopsis Film Mungkin Kita Perlu Waktu
FilmMungkin Kita Perlu Waktu mengisahkan Ombak, seorang remaja laki-laki yang menjalani hidup dalam bayang-bayang duka dan trauma setelah kepergian sang kakak, Sara, akibat kecelakaan tragis.
Sejak peristiwa itu, keluarga mereka tak pernah benar-benar pulih. Alih-alih saling menguatkan, hubungan antar anggota keluarga justru merenggang, terjebak dalam kesedihan masing-masing dan komunikasi yang terus memburuk.
Sang ibu yang diliputi rasa kehilangan dan penyesalan tanpa sadar membebankan tekanan emosional kepada Ombak. Hal ini membuat Ombak hidup dengan perasaan bersalah yang menumpuk hingga akhirnya mengalami serangan kecemasan dan melakukan upaya bunuh diri.
Meski selamat, kondisi mental Ombak terus terombang-ambing. Ia pun berusaha mencari pemahaman dan kedamaian dalam dirinya sendiri serta dari lingkungan sekitarnya dan bantuan psikolog bernama Nana.
Dalam proses pemulihannya, Ombak bertemu Aleiqa, seorang gadis dengan gangguan bipolar yang perlahan membawa harapan baru dalam hidupnya. Namun, hubungan mereka tak luput dari tantangan. Pola komunikasi yang belum matang kerap memicu kesalahpahaman, membuat masalah demi masalah menumpuk. Bagaikan bom yang sewaktu-waktu bisa meledak.
Film ini tak hanya mengangkat isu traumatis, tetapi juga menggambarkan masalah klasik dalam keluarga seperti kurangnya komunikasi, pengabaian emosional, dan asumsi yang saling menyakiti.
Melalui dinamika antar tokohnya, film ini menyajikan potret realistis tentang keretakan hubungan dalam keluarga. Salah satunya tergambar dari pasangan suami istri, Restu dan Kasih (orang tua Ombak) yang meski telah menikah puluhan tahun, masih terjebak dalam pola komunikasi yang buruk dan enggan menyelesaikan kesalahpahaman yang ada.
Ketegangan juga terlihat dalam hubungan Ombak dengan kedua orang tuanya, yang meskipun tinggal serumah dan sering bertemu, tetap terasa asing satu sama lain karena minimnya komunikasi yang tulus.
Terjebak dalam trauma dan dinamika keluarga yang penuh luka, mampukah Ombak, ibu, dan ayahnya menemukan jalan untuk saling memahami, memaafkan, dan melanjutkan hidup dengan lebih utuh?
Daftar Pemain Film Mungkin Kita Perlu Waktu
Kedalaman emosi yang terbentuk dalam film ini dirajut oleh deretan aktor dan aktris berbakat seperti Bima Azriel yang tampil sebagai tokoh utama, Ombak. Berikut daftar pemain filmMungkin Kita Perlu Waktu selengkapnya:
- Bima Azriel sebagai Ombak;
- Lukman Sardi sebagai Restu (Ayah Ombak);
- Sha Ine Febriyanti sebagai Kasih (Ibu Ombak);
- Naura Hakim sebagai Sara (Kakak Ombak);
- Tissa Biani sebagai Aleiqa;
- Asri Welas sebagai Nana;
- Giovani Benaya sebagai Vicky;
- Bintang Agara sebagai Decky;
- Sinyo Riza sebagai Yudi;
- Mian Tiara sebagai Bu Wati;
- Haydar Salishz sebagai Coach basket;
- Barra Swetajaloe sebagai Ustad.
Link Beli Tiket Film Mungkin Kita Perlu Waktu
Untuk menyaksikan perjuangan Ombak dan keluarganya untuk saling memahami, memaafkan, dan melanjutkan hidup, Anda dapat menyaksikan Mungkin Kita Perlu Waktu di sejumlah bioskop seperti CGV, XXI, dan Cinepolis.
Supaya tidak perlu terlalu lama mengantri untuk mendapatkan tiket, Anda bisa membeli tiket secara daring (online), melalui tautan berikut ini:
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Wisnu Amri Hidayat
Masuk tirto.id


































