tirto.id - Di antara lautan jemaah yang mengikuti salat Idulfitri 1445 H di Masjid Istiqlal, salah satunya Dedy (60) tampak tak bersemangat di momen Lebaran ini. Pasalnya, pria asal Yogyakarta ini kehilangan tas berisi dompet, uang, ATM, hingga KTP.
Saat berbincang dengan reporter Tirto di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024), usai menjalankan salat id, Dedy mengaku kehilangan tas ketika sedang istirahat malam di Masjid Istiqlal. Rencana Dedy dan istri langsung pulang ke Yogyakarta hari ini pun terpaksa ditunda.
Dia mengaku telah sembilan hari menginap di Masjid Istiqlal. Saat ini, Dedy dan istri menunggu kiriman sang anak dari kampung halamannya agar mendapatkan ongkos pulang.
"Udah lapor cuma KTP, ATM jadinya pulang ke Yogyakarta terlambat nunggu kiriman dulu dari anak," kata Dedy kepada Tirto di lokasi.
Uang yang hilang itu merupakan tabungan yang telah dipersiapkan Dedy setahun lalu agar memenuhi janji kepada sang istri. Sebab, istri Dedy memutuskan mualaf ketika menikah. Janji Dedy, kala itu, akan melaksanakan salat id di Masjid Istiqlal setelah menikah.
Namun, nestapa justru menghampirinya. Dia tampak pasrah atas kehilangan itu. Menurut Dedy, kehilangan harta benda memang tidak hanya dialaminya selama di Masjid Istiqlal. Pasalnya, banyak jemaah lain yang kehilangan ponsel dan barang berharga lain.
Terkait kehilangan tersebut, pihak Istiqlal, menilai karena kelalaian korban, meski ada beberapa juga pelaku yang tertangkap dan sudah diamankan pihak berwajib.
"Enggak ada pertanggungjawaban karena kelalaian sendiri. Banyak tuh tiap malam, [ada] hilang handphone, ketangkap juga," tutur Dedy.
Pria paruh baya itu mengatakan dirinya bersama sang istri telah sembilan hari berada di Masjid Istiqlal. Mereka sepakat menginap di Masjid Istiqlal karena tak memiliki sanak-saudara di Jakarta.
"Saya sudah di sini sudah 9 hari lah. Tidurnya di sini. Kan, boleh tidur di sini. Terdaftar di sini sama istri. Perjuangan ya susah," ucap Dedy.
Dedy berujar merogoh kocek Rp315 ribu per orang untuk membayar ongkos ke Jakarta. Artinya, dia dan istri harus mengeluarkan Rp630 ribu untuk membayar tiket bus dari Yogyakarta.
"Nabung tiap bulan biar bisa ikut di sini," cerita Dedy.
Dedy bercerita makan dan minuman disediakan pihak Masjid Istiqlal selama menginap. Baik makan dan minum saat sahur maupun buka puasa. Di sisi lain, Dedy dan istri memilih Istiqlal untuk menjalankan salat id karena masjid ini merupakan kebanggaan umat muslim di Indonesia.
"Namanya masjid kebangsaan, kebanggaan Indonesia. Memang rencananya sudah tahun kemarin. Sudah direncanakan makanya nabung, nabung," tukas Dedy.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Maya Saputri