tirto.id - Nawaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan yang baru-baru ini terpaksa mundur akibat keputusan Mahkamah Agung negara tersebut, berniat melanjutkan dinasti kekuasaan keluarganya.
Nawaz menunjuk adiknya, Shahbaz Sharif untuk maju di pemilihan Perdana Menteri baru Pakistan. Kini, Shahbaz merupakan menteri utama di Provinsi Punjab. Shahbaz harus terpilih dahulu menjadi anggota majelis nasional sebelum bisa dipilih jadi perdana menteri.
Selain itu, Nawaz juga telah memutuskan mencalonkan mantan menteri minyak Shahid Khaqan Abbasi sebagai perdana menteri sementara. Nasib Shahid ditentukan oleh pemilihan di parlemen Pakistan. Pakistan Muslim League-Nawaz pimpinan Nawaz Sharif kini menguasai parlemen.
"Saya mendukung Shahbaz Sharif sebagai pengganti saya, tetapi dia harus mengikuti pemilihan dulu, sehingga saat ini saya mencalonkan Shahid Khaqan Abbasi (sebagai PM Pakistan sementara)," kata Nawaz saat berpidato di televisi partainya pada Sabtu (29/7/2017) seperti dilansir AFP dan disiarkan ulang Antara.
Pengumuman tersebut muncul satu hari setelah Mahkamah Agung Pakistan menyatakan Nawaz Sharif tak lagi memenuhi syarat sebagai “anggota parlemen yang jujur”, sebagaimana dikutip BBC. Keputusan pada Jumat (28/7/2017) itu segera disusul dengan pernyataan pengunduran diri Nawaz Sharif dan mengakhiri tiga periode masa kekuasaannya.
Putusan Mahkamah Agung Pakistan itu berkaitan dengan hasil penyelidikan terkait dugaan keterlibatan Nawaz Sharif di skandal yang umum disebut “Panama Papers”. Bocoran dokumen dari jasa firma Panama, Mossack Fonseca (Panama Papers) menyebutkan tiga anak Nawaz Sharif memiliki perusahaan offshore di sejumlah negara surga pajak dan membeli banyak properti mahal di London.
Meski Nawaz Sharif dan anggota keluarganya berkali-kali membantah tuduhan korupsi terkait Panama Papers, Mahkamah Agung Pakistan memerintahkan agar penyelidikan kasus korupsi terkait sejumlah individu, termasuk Nawaz, di skandal ini dilanjutkan.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom