tirto.id - Puskesmas Wirobrajan dan Puskesmas Gedongtengen di Kota Yogyakarta ditutup sementara lantaran terdapat tenaga kesehatan (nakes) yang dinyatakan positif COVID-19. Total dari dua puskesmas terdapat 20 nakes yang terpapar.
"Mengapa dua puskesmas [Wirobrajan danGedongtengen] sementara menutup pelayanan selama 3 hari, karena memang beberapa dokter dan perawat, analis dan surveilans terpapar ketika mereka melakukan tracing," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi kepada wartawan, Sabtu (19/9/2020).
Heroe merinci nakes yang positif COVID-19 tersebut terdiri dari dua dokter, tiga bidan, dan tiga analis di Puskesmas Wirobrajan. Kemudian di Puskesmas Gedongtengen terdapat satu bidan yang positif COVID-19, lalu empat dokter, lima surveilans dan lima bidan lainnya masih menunggu hasil swab.
"Jadi itu alasan mengapa puskesmas ditutup," ujarnya.
Untuk pelayanan di dua puskesmas tersebut kemudian dialihkan ke puskesmas lain yang berdekatan. Kata Heroe pelayanan kesehatan primer maupun upaya tracing kasus COVID-19 dan pengambilan swab tidak terganggu.
Untuk mengantisipasi kekurangan tenaga, pihaknya akan melakukan pelatihan terhadap para nakes lainnya. Mereka akan dibekali kemampuan untuk dapat melakukan surveilans dan mengambil sampel swab.
Berdasarkan data yang dilaporkan Juru Bicara COVID-19 Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Berty Murtiningsih, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di pada Sabtu (19/9/2020), di seluruh DIY terjadi penambahan 74 kasus.
Penambahan itu jadi yang terbanyak sejak kasus pertama diumumkan pada 15 Maret 2020 lalu. Distribusi kasus terbanyak ada di Kabupaten Sleman dengan 32 kasus, kemudian di Kota Yogyakarta 23 kasus.
Total hingga Sabtu (19/9/2020) kemarin terdapat 2.111 kasus konfirmasi positif COVID-19. Sebanyak 1.492 kasus dinyatakan sembuh, sedangkan 54 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Seluruh sampel yang telah diperiksa 63.587 dari 50.484 orang.
Sementara itu ketersediaan tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 total ada 48 tempat tidur critical, 28 di antaranya telah digunakan dan masih tersisa 20 tempat tidur.
Untuk tempat tidur non critical seluruhnya ada 404, sebanyak 268 sedang digunakan sedangkan sisanya masih ada 135 tempat tidur.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Restu Diantina Putri