tirto.id - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta), Tuhiyat mengungkap rencana pembangunan pedestrian deck berbentuk melingkar di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Dia menyebut simpul integrasi transportasi itu akan didesain menyerupai kue donat yang berbentuk melingkar.
Dirinya menjelaskan pemilihan desain tersebut demi mengintegrasikan empat kawasan Dukuh Atas secara efektif. Tujuannya, agar pergerakan penumpang kendaraan umum dapat tersambung dari satu moda ke moda lainnya sesuai dengan konsep transit oriented development (TOD).
"Desain ini akan menghubungkan langsung MRT, LRT, KRL, Transjakarta dan Kereta Api Banda dalam satu kawasan yang nyaman untuk pejalan kaki," kata Tuhiyat dalam presentasi di kelas Fellowship MRT di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025).
Tuhiyat menuturkan konsep TOD dengan desain menyerupai donat tersebut telah dipresentasikan di Jepang dan menarik perhatian dari pejabat publik dan investor di negara tersebut. Hal itu dikarenakan konsep TOD Dukuh Atas akan mempertemukan lima moda transportasi: MRT, LRT Jabodebek, KRL, Transjakarta, dan KA Bandara.
“Jadi pada saat itu kami melakukan roadshow, TUD Forum di Tokyo. Setelah kami paparkan ada tiga TOD, Dukuh Atas, Blok M, dan Lebak Bulus — mereka tertarik karena Dukuh Atas ini hub lima moda transportasi,” jelasnya.
Diprediksi kawasan TOD Dukuh Atas akan menarik pergerakan 70 ribu warga yang hilir mudik dengan menggunakan beragam moda transportasi. Dia berharap mobilitas yang tinggi dari warga berbagai wilayah dapat menarik minat investor untuk menanamkan modal di kawasan transportasi terintegrasi tersebut.
"Traffic yang kami perkirakan sekitar 70 ribu riders, 70 ribu mobilitas yang ada di situ. Skemanya juga kami lagi buat bersama dengan investor, dan private sektor swasta. Kami pastikan minggu ini ada kepastian, Senin besok kami rataskan (rapat terbatas-red)," terangnya.
Dalam forum yang sama, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkap pelbagai potensi di kawasan Dukuh Atas tidak hanya sebagai area transportasi namun juga kegiatan komersial.
Syafrin berharap pengembangan kawasan TOD tidak hanya memudahkan warga dalam mobilitas dengan kendaraan umum, namun juga meningkatkan pendapatan bagi mereka yang berbisnis di sekitar wilayah Dukuh Atas.
"Di sana akan ada disiapkan komersial area, yang ini tentu akan income untuk pengembangan kawasan TOD," kata Syafrin.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































