Menuju konten utama

Motif Aksi Bela Islam III Tak Hanya Soal Ahok

Motif aksi bela Islam III yang digelar hari ini, Jumat (2/12/2016,) dinilai oleh beberapa peserta tak hanya diikuti oleh umat Islam yang ingin menuntut kasus penistaan agama oleh Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Motif Aksi Bela Islam III Tak Hanya Soal Ahok
Ribuan umat islam yang melakukan aksi Bela Islam III melakukan sholat jumat di Flyovers, (2/12). [Tirto/Mico]

tirto.id - Aksi bela Islam III yang digelar hari ini, Jumat (2/12/2016,) dinilai oleh beberapa peserta tak hanya diikuti oleh umat Islam yang ingin menuntut kasus penistaan agama oleh Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Nyatanya, para pendemo yang terdiri dari berbagai kalangan ini tak setuju jika pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu bulan September lalu sebagai kasus penistaan agama Islam. Sejumlah pendemo yang datang dari berbagai wilayah mewakili berbagai kepentingan lain.

"Saya datang dari jam 6. Setengah 7 udah masuk Monas. Saya yang penting sudah bertemu Habib Rizieq," papar Aditya, peserta aksi asal Batam.

Aditya datang bersama rombongan teman kerjanya naik pesawat sejak dua hari lalu. Menurutnya, aksi demo ini sendiri sudah terlalu banyak kebencian dan kepentingan.

"Saya nggak ngerti sebenarnya kenapa Ahok dituduh menista agama. Namun ini gara-gara orang sudah benci dengan Ahok. Blunder dia kemarin bilang itu (terkait surat Al-Maidah 51)," lanjut pria berusia 43 tahun ini.

"Saya ke sini sebagai bentuk solidaritas terhadap Habib Rizieq saja. Saya sih nggak bawa sumbangan macam-macam," tuturnya.

Hal berbeda dikatakan oleh Aditama yang tergabung dalam Komunitas Pedang Se-Jabodetabek. Ia menuturkan bahwa dirinya dan rombongan datang membawa berbagai sembako berupa makanan, minuman, bahkan Wi-Fi.

"Kita di sini mau bantu aja. Biayanya ya dari kita sendiri," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait DEMO 2 DESEMBER atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Akhmad Muawal Hasan