tirto.id - Pembangunan fasilitas karantina untuk pengendalian COVID-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau sudah sampai 92 persen.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmadwidjaja mengatakan proyek ini segera rampung meski molor dari target.
Pada Tahap I akan dibangun dua gedung berlantai 2 untuk menampung 340 tempat tidur, dengan prioritas 240 tempat tidur diselesaikan terlebih dulu bagi orang dalam pengawasan (ODP) COVID-19 dan 100 ranjang untuk pasien dalam pengawasan (PDP).
Ke-340 ranjang ini adalah fasilitas observasi non-ICU; 20 ranjang lain adalah fasilitas ICU. Sisanya, 640 ranjang akan dibangun pada tahap II.
Rencananya, pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi tiga zonasi.
Zona A meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.
Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, central gas medik, instalasi jenazah, landasan helikopter, dan zona utilitas.
Sementara zona C dikerjakan berikutnya menyesuaikan kebutuhan lahan.
Di sekitar fasilitas utama akan dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lain, serta ruang alat kesehatan, ruang isolasi dan observasi.
Keseluruhan pekerjaan di bawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya. Kontraktor pelaksananya PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya, sedangkan konsultan manajemen konstruksi adalah PT Virama Karya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana