Menuju konten utama

Moeldoko Usai RI Batal Gelar Piala Dunia U-20: Itulah Hidup

Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak bersedih dengan pembatalan status Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 2023.

Moeldoko Usai RI Batal Gelar Piala Dunia U-20: Itulah Hidup
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersiap menyampaikan keterangan terkait kondisi keamanan terkini di Papua, di Jakarta, Kamis (21/7/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.

tirto.id - Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak bersedih dengan pembatalan status Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 2023.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta agar publik mendengar keterangan penuh dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir terkait pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Ia pun meminta para Garuda Nusantara untuk tidak kecewa dan merasa gagal.

"Jangan karena gagal main di Piala Dunia kalian merasa gagal. Jangan. Hidup semua begitu. Ada baik, ada manis dan ada pahit. Seperti biasa itu," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Moeldoko pun meminta kepada kapten Garuda Nusantara, Marcelino Ferdinan untuk fokus membanggakan Indonesia di Eropa.

Sementara itu, Plt Menteri Pemuda dan Olahraga Muhadjir Effendy memahami perasaan publik bahwa kecewa tidak menjadi tuan rumah piala dunia U-20. Akan tetapi, Muhadjir mengingatkan bahwa keputusan tersebut wewenang penuh FIFA.

"Saya menggarisbawahi pak Moeldoko siapa saja yang merasa ikut memiliki empati terhadap masalah ini termasuk para penggemar sepak bola termasuk saya jangan terlalu lama bersedih dan juga jangan terlalu lama kecewa karena masih banyak pekerjaan dan program untuk memperbaiki kinerja persepakbolaan kita ke depan," kata Muhadjir di lokasi sama.

Muhadjir mengingatkan Indonesia akan bertanding di SEA Games, Kamboja dalam waktu dekat. Oleh karena itu, perlu ada persiapan dalam menghadapi SEA Games, termasuk sepak bola. Ia berharap semua pihak, baik pro dan kontra dalam isu World Cup U-20 tentang kehadiran timnas Israel bisa kembali mendukung timnas Indonesia.

"Karena itu saya mohon semuanya baik pihak yang pro maupun yang kontra kemarin soal kehadiran tim nasional israel sekarang kita bersama-bersama kembali untuk menatap masa depan yang lebih menjanjikan terutama di dalam membawa masa depan persepakbolaan nasional kita," kata Muhadjir.

Muhadjir masih berharap FIFA tidak memberikan sanksi setelah kasus Piala Dunia U-20, meski memang itu menjadi wewenang FIFA.

"Marilah kita berdoa mudah-mudahan tidak ada sanksi untuk Indonesia. Syukur-syukur malah ada bonus karena kita berharap FIFA akan membuat keputusan sebijak mungkin," kata Muhadjir.

Muhadjir yakin, FIFA akan membuat keputusan dengan baik. Ia beralasan, 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 189 juta adalah penggemar sepakbola. Ia menilai jumlah pendukung sepakbola Indonesia tentu menjadi pertimbangan sanksi FIFA.

Muhadjir berharap, masyarakat bisa mengambil hikmah dari putusan FIFA.

"Apapun keputusan, apapun kejadian ini harus kita ambil hikmahnya dan kita harus terus bekerja lebih keras, segera melupakan namanya kesedihan, segera melupakan namanya kekecewaan untuk segera bangkit menyongsong masa depan yang lebih cerah," kata Muhadjir.

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA U20 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Olahraga
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto