Menuju konten utama

Minggu Paskah, Uskup Agung Jakarta Soroti Kasus Korupsi & TPPO

Romo Ignatius Suharyo menjelaskan, kejahatan TPPO dan korupsi bermula dari keserakahan.

Minggu Paskah, Uskup Agung Jakarta Soroti Kasus Korupsi & TPPO
MGR Ignatius Suharyo menggelar konfrensi pers pada Kamis (5/9/19) setelah dirinya dipilih Paus sebagai Kardinal. Sebelumnya, Ignatius Suharyo menjabat sebagai Uskup Agung Koajutor Jakarta. tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id - Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, menyoroti kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) hingga kejahatan korupsi saat mengisi khotbah Misa Paskah Pontifikal di Gereja Katedral Jakarta.

"Di tahun 2024 kita membaca, mendengar, dan melihat di media massa tentang perbudakan di negeri kita, mulai dari TPPO yang korbannya tidak sedikit, kejahatan korupsi, hingga tindak pidana pencucian uang," ujar Suharyo dikutip dari Antara, Minggu (31/3/2024).

Gereja Katedral mengusung tema Paskah 2024 yakni "Solidaritas dan Subsidiaritas untuk Mencapai Kesejahteraan Bersama", yang mengajak seluruh umat Katolik untuk bangkit bersama Kristus dan berani mengubah diri.

Ia menyebutkan, kejahatan seperti TPPO dan lain sebagainya bermula dari keserakahan.

"Keserakahan memperbudak orang secara fisik, psikis, dan komunal, merusak bukan hanya kehidupan pribadi, tetapi juga kehidupan bersama," ujar dia.

Untuk itu, Suharyo mengajak seluruh umat agar memaknai Paskah dengan kembali kepada Kristus.

"Kristus macam apa yang akan kita biarkan hidup di dalam hidup kita? Berdasarkan khotbah Petrus, Yesus berkeliling sambil berbuat baik karena Allah menyertai dia, untuk itu, mari kita Menimba kekayaan Paskah dan membuat hidup kita semakin bermakna," tuturnya.

Adapun Misa Paskah Pontifikal hanya diselenggarakan dua kali dalam satu tahun, yakni saat Natal dan Paskah, dan bagi umat yang mengikuti Misa Paskah Pontifikal, akan mendapatkan pengampunan (indulgensi) penuh, yakni pengampunan dosa yang diberikan langsung oleh Kardinal Suharyo dengan syarat sebelumnya sudah menerima sakramen tobat.

Dekorasi Gereja Katedral pada perayaan Paskah kali ini menggunakan barang-barang yang sudah pernah dipakai atau daur ulang, wayang Paskah, serta dekorasi lainnya dengan menampilkan detail-detail terkait persiapan pemindahan dari ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.

Kemudian juga terdapat sudut hasil bumi yang terkait dengan pesta rakyat dalam rangka perayaan Paskah.

Adapun Gereja Katedral memiliki kapasitas sebanyak 2.700 orang, yakni 800 di dalam gereja, dan 1.900 di luar gereja. Khusus untuk Misa Pontifikal, dihadiri sekitar 1.300-an umat.

Baca juga artikel terkait PASKAH 2024

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Fahreza Rizky