tirto.id - Kementerian Dalam Negeri Mesir pada Kamis waktu setempat mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri yang menyerang sebuah gereja di kota Tanta sebagai Mamdouh Amin Mohamed Baghdadi. Ia merupakan seorang warga Qena, sebelah selatan Kairo.
Setidaknya 45 orang, serta para pelaku bom, tewas dalam serangan terhadap sebuah katedral di Alexandria dan sebuah gereja di Tanta pada 9 April, yang bertepatan dengan Minggu Palma. Kelompok IS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Seperti dilansir Antara dari Reuters, sebuah pernyataan dari kementerian mengatakan bahwa Baghdadi lahir pada 1977 dan menjadi salah satu dari 19 tersangka pemberontak yang diyakini terhubung dengan jaringan sel di balik aksi bom bunuh diri di Katedral Koptik utama Kairo pada Desember lalu. Serangan tersebut juga diklaim oleh kelompok IS.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa pihak berwenang telah menangkap tiga dari 19 tersangka pemberontak di dalam jaringan sel yang sama. Pemerintah Mesir memberlakukan tiga bulan keadaan darurat untuk menanggapi serangan itu.
Serangan pada Minggu itu adalah aksi yang terbaru terhadap kelompok pemeluk agama minoritas yang semakin menjadi target sasaran serangan kelompok pemberontak. Para pemberontak juga menantang Presiden Abdel Fattah al-Sisi, yang telah berjanji untuk melindungi kelompok minoritas itu sebagai bagian dari kampanye melawan tindakan ekstremis.
Kelompok IS telah mengobarkan perang skala kecil terhadap para tentara dan polisi di Semenanjung Sinai, Mesir selama bertahun-tahun, namun akhir-akhir ini mereka menjadi lebih fokus melakukan serangan dengan target umat Kristen dan memperluas jangkauan mereka ke daratan Mesir.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz