tirto.id - Menkumham Yasonna Laoly menyatakan, meski permasalahan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sorong usai insiden kerusuhan 200-an napi kabur dari Lapas tersebut sudah ditangani, tetapi pengelolaan makanan, air dan listrik masih jadi masalah.
"Sudah ditangani, tetapi ini khusus air, karena air harus ada listrik. Listrik dan air ini perlu sangat segera dan bahan makanan," kata Yasonna usai memberikan materi di Muktamar PKB, Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8/2019).
Sampi saat ini, Yasonna mengklaim, masalah lapas Sorong sudah ditangani. Pihaknya pun sudah mengantisipasi agar tidak ada insiden yang sama usai insiden Sorong, serta meminta bantuan TNI-Polri agar insiden Sorong tidak berlanjut.
Sayangnya, Yasonna belum menyebut berapa banyak jumlah tahanan yang sudah ditangkap setelah ada ratusan tahanan kabur.
Namun, ia memastikan kalau Kemenkumham akan terus melakukan pengejaran.
"Belum belum, sedang jalan terus. Karena ini sekarang kondisi di sana masih dipantau," ujar Yasonna.
Kerusuhan di Lapas Sorong, Papua Barat terjadi pada Senin (19/8/20119) kemarin. Kerusuhan itu disusul kebakaran dan 258 narapidana kabur.
Dari 547 Napi di Lapas Sorong, 258 orang napi kabur memanfaatkan situasi memanas amuk massa yang protes akibat insiden pelecehan di Jawa Timur dan daerah lain.
Yasonna H. Laoly sempat menuturkan, Kemenkumham mulai berusaha menangani dampak pengrusakan Lapas Sorong. Yasonna mengaku, ada 258 narapidana kabur dari lapas Sorong. Tetapi, beberapa diklaim sudah diamankan.
"Ada yang lari lebih dari 258 orang lari. Kita sementara sudah bisa diamankan," kata Yasonna saat ditemui di Muktamar V PKB di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019).
Sayang, Yasonna tidak merinci jumlah napi yang berhasil ditangkap. Ia hanya mengatakan, kerusuhan tidak merusak fasilitas tahanan narapidana. Ia mengklaim, sel blok masih bisa digunakan oleh Kemenkumham untuk mengamankan kembali tahanan.
"Kantor terbakar tapi sel-sel blok sel aman. Jadi kita sudah koordinasi dengan polda dan pangdam," jelas dia.
Yasonna meyebutkan, Kemenkumham berusaha menyelesaikan masalah kekurangan makan. Ia pun menyatakan tengah mencari napi yang masih kabur.
"Kami sedang bekerja sama dengan pemerintah daerah supaya bisa membantu penanganan masalah tersebut, yang lari akan terus kita kejar," tukas Yasonna.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dhita Koesno