tirto.id - Menkumham Yasonna H. Laoly mengatakan, ada 258 narapidana kabur dari lapas
Sorong, Papua Barat usai terjadinya pembakaran. Namun, ia mengklaim beberapa di antaranya berhasil diamankan.
"Ada yang lari lebih dari 258 orang lari. Kita sementara sudah bisa diamankan," kata Yasonna saat ditemui di Muktamar V PKB di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019).
Sayangnya, Yasonna tidak merinci jumlah napi yang berhasil ditangkap. Namun, ia mengatakan, kerusuhan tersebut tidak sampai merusak fasilitas tahanan narapidana.
Ia mengklaim, sel blok masih bisa digunakan untuk mengamankan kembali tahanan. "Kantor terbakar tapi sel-sel blok sel aman. Jadi kita sudah koordinasi dengan Polda dan Pangdam," kata Yasonna.
Yasonna menerangkan, insiden tersebut terjadi akibat demo. Kemudian, aksi menjadi panas dan mengarah kepada petugas. Saat petugas menghadapi konflik di luar, para narapidana memanfaatkan momen untuk kabur.
"Jadi memang karena kondisi begitu dan sempat juga ada persoalan sekarang bahan-bahan makanan sulit diantarkan ke dalam karena banyak toko-toko yang masih tutup. Pasar-pasar masih tutup," kata Yasonna.
Namun, Yasonna mengatakan, Kemenkumham berusaha menyelesaikan masalah kekurangan makan. Ia pun menyatakan tengah mencari napi yang masih kabur.
"Kami sedang bekerja sama dengan pemerintah daerah supaya bisa membantu penanganan masalah tersebut, yang lari akan terus kita kejar," kata Yasonna.
Kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Lapas Sorong, Papua Barat terjadi pada Senin (19/8) kemarin. Kerusuhan itu disusul kebakaran dan 258 narapidana kabur.
Dari 547 Napi di Lapas Sorong, 258 orang napi kabur memanfaatkan situasi memanas amuk massa yang protes akibat insiden pelecehan di Jawa Timur dan daerah lain.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto