tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Johan mengatakan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) selama tiga bulan ke depan, mulai dari Juli hingga akhir September 2017.
"Pemerintah memutuskan untuk tidak ada kenaikan harga BBM khususnya premium RON 88 serta solar atau biosolar mulai 1 Juli 2017 sampai 30 September 2017. Jadi, tiga bulan ke depan tidak ada kenaikan harga BBM sama sekali," kata Ignasius Jonan di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (22/6/2017).
Lebih lanjut Jonan menjelaskan bahwa keputusan itu sesuai arahan Presiden Jokowi dan sudah diputuskan dalam sidang kabinet paripurna hari ini.
"Itu dengan pertimbangan berbagai faktor termasuk faktor pertumbuhan ekonomi, juga ada kecenderungan penurunan harga minyak mentah dunia," kata Jonan dikutip dari Antara.
Jonan mencontohkan satu jenis minyak mentah saat ini harganya 42 dolar AS per barel, padahal sebelumnya harganya mencapai 45-46 dolar AS. Jenis minyak mentah lainnya harganya 44 dolar AS pada Kamis pagi, padahal seminggu sebelumnya mencapai 47-48 dolar AS.
"Dengan pertimbangan itu pemerintah memutuskan untuk tidak ada kenaikan harga BBM khususnya premium RON 88 serta solar atau biosolar," kata Jonan.
Jonan juga menyebutkan bahwa harga elpiji bersubsidi tabung isi tiga kilogram juga tidak akan mengalami kenaikan. "Tidak ada kenaikan harga eceran, jadi tetap Rp13.500 per tabung. Itu berlaku juga 1 Juli sampai 30 september 2017," katanya.
Sementara untuk tarif tenaga listrik, kata Jonan, pemerintah juga telah menetapkan tidak ada penyesuaian tarif untuk golongan manapun.
"Bahkan diharapkan bisa turun, intinya tidak ada kenaikan mulai 1 Juli hingga 31 Desember 2017. Untuk listrik lebih panjang sampai akhir tahun," kata Jonan.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto