tirto.id - Ormas kepemudaan dapat pula berperan dalam memberi pencerahan dan penyadaran terhadap masyarakat tentang pentingnya keutuhan NKRI. Untuk itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengandalkan peran ormas kepemudaan untuk mengawal NKRI
Hal itu dipaparkan Imam Nahrawi saat menghadiri pelantikan pengurus cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya di Balai Pemuda Surabaya, Minggu (29/1/2017).
"Siapapun yang mengganggu Pancasila harus kita cerahkan mereka dan yang berperan memberi penyadaran adalah ormas kepemudaan, seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini," ujarnya seperti dikutip Antara.
Pria yang pernah menjabat Ketua Umum PMII Cabang Surabaya periode 1995 – 1996 ini juga menuturkan bahwa bangsa Indonesia lahir dari proses panjang yang disertai dengan pengorbanan luar biasa oleh para pejuang.
"Maka selamanya Indonesia harus tetap berdiri seperti sekarang ini, dengan kebhinekaannya yang harus dipelihara dan dipertahankan," tutur Ketua Umum PMII Koordiantor Jawa Timur periode 1997 - 1998 ini.
Untuk itu, khususnya terhadap ormas kepemudaan ataupun kemahasiswaan yang bernafaskan Islam seperti PMII, Imam menekankan harus eksis terhadap doktrin "Ahlussunah wal Jamaah".
"Tidak boleh goyah ke kanan atau ke kiri. Rencana berpikirnya harus 'tawasul', 'ihdtidal', 'tawasut', 'tasamuh', sebagaimana dalam doktrin 'Ahlussunnah wal Jamaah'," tuturnya.
Selain itu, yang jauh lebih penting, mantan Sekjend DPP PKB ini menegaskan, seluruh ormas kepemudaan yang ada di Indonesia harus mengawal NKRI dengan baik.
"Teman-teman yang duduk di dalam kepengurusan ormas kepemudaan menunjukkan bahwa mereka sebenarnya telah eksis di tengah-tengah masyarakat. Memimpin organisasi itu adalah cermin ketika kelak kita menjadi pemimpin," ungkapnya.
Maka, menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, ini menambahkan, keberadaan ormas kepemudaan, termasuk PMII, merupakan bagian terpenting dari keinginan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan di bumi pertiwi.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari