Menuju konten utama

Menkomdigi akan Atur SIM Card untuk Redam Spam Call Tinggi

Menkomdigi, Meutya Hafid, menegaskan pengaturan SIM card bukan untuk menyulitkan warga, tetapi menegakkan aturan kepemilikan nomor.

Menkomdigi akan Atur SIM Card untuk Redam Spam Call Tinggi
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, memberikan keterangan pers di kantor Kemkomdigi pada Senin (21/4/2025). tirto.id/Naufal Majid

tirto.id - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, akan menggunakan program pengaturan SIM untuk mencegah tingginya panggilan spam di Indonesia. Melalui pengaturan tersebut, Meutya mengatakan, satu NIK masyarakat nantinya hanya dapat digunakan untuk mendaftar tiga kartu SIM.

Hal itu menanggapi laporan Global Threat Report kuartal ketiga yang menyatakan Indonesia sebagai negara dengan tingkat panggilan spam tertinggi kedua di dunia.

"Kita mau ngatur SIM card ya. Jadi, mohon dukungan. Jadi, ketika kita mengatur, itu bukan ingin menyulitkan masyarakat. Di antaranya, kita meminta kepada operator untuk menegakkan bahwa per-NIK itu maksimal tiga," ucapnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).

Selain itu, Meutya mengimbau masyarakat mengganti kartu SIM masing-masing menjadi kartu SIM elektronik (e-SIM). Meutya mengakui, pergantian SIM menjadi e-SIM itu disebut tidak diwajibkan. Akan tetapi, Meutya mengeklaim, pergantian bentuk kartu SIM itu menjadi salah satu cara untuk mencegah spam call di Tanah Air.

"Ada data biometrik yang dilakukan untuk memastikan bahwa orang ini benar dengan NIK yang tepat. Jadi, tidak ada atau meminimalisir pencurian data. Mungkin itu, kita akan melakukan tata kelola SIM card," kata politikus Partai Golkar tersebut.

Sebagai informasi, perusahaan keamanan digital asal Amerika Serikat Global Call Threat Report dalam laporan kuartal ketiga 2023 mencatat 56,5 persen panggilan yang diterima masyarakat Indonesia tergolong spam.

Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat panggilan spam tertinggi kedua di dunia. Posisi pertama ditempati Cile dengan angka 57 persen.

Di bawah Indonesia, yakni Argentina dan Hong Kong, masing-masing 56 persen. Brazil di posisi berikutnya dengan 46 persen.

Baca juga artikel terkait SPAM atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher