Menuju konten utama

Menjadi Orangtua Bisa Membuat Seseorang Berumur Panjang

Orang tua yang berusia 60 tahun dapat hidup hingga dua tahun lebih lama daripada rekan-rekan mereka yang tidak punya anak.

Menjadi Orangtua Bisa Membuat Seseorang Berumur Panjang
Ekspresi kebahagian pasangan lansia. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Punya anak dan menjadi orang tua akan menjadi pengalaman berharga sepanjang hidup. Seseorang akan belajar tentang banyak hal melalui anak seiring berkembangnya pemikiran yang makin dewasa dan matang.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology & Community Health mengungkap, menjadi orang tua bisa membuat seseorang berumur panjang.

Penelitian yang ditulis oleh Karin Modig itu berjudul Payback time? Influence of having children on mortality in old age. Ia mengungkap, memiliki anak dapat meningkatkan harapan hidup, terutama di usia yang sangat tua.

Menurut penelitian dari Institut Karolinska Swedia itu, orang tua yang berusia 60 tahun dapat hidup hingga dua tahun lebih lama daripada rekan-rekan mereka yang tidak punya anak.

Karin Modig dan timnya menganalisis 1,4 juta pria dan wanita lansia. Para peserta dikaitkan dengan status perkawinan mereka dan apakah mereka memiliki anak.

Hasilnya, risiko kematian lebih rendah terjadi pada orang yang memiliki setidaknya satu anak. Tetapi terjadi perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki setengah tahun lebih lama dari perempuan.

"Pada usia 60 tahun, harapan hidup pada laki-laki mencapai 2 tahun dan dan 1,5 tahun untuk wanita," tulis Modig dalam penelitian itu.

Hubungan orang tua dan anak juga menjadi kunci. Orang-orang tua yang tidak memiliki anak mempunyai risiko kematian yang tinggi dibanding dengan orang tua yang menjadi ibu atau ayah dari seorang anak.

Misalnya, pria tanpa anak berusia 90 tahun memiliki risiko kematian 17,7 persen, dibandingkan dengan 16,2 persen untuk pria yang dengan usia memiliki anak.

Anak-anak memiliki pengaruh yang baik untuk orang tua mereka. Menurut Modig anak-anak dapat memberikan dukungan dalam mengendalikan dan mengatur sistem perawatan kesehatan orang tua mereka seperti cara minum obat, memberikan dukungan emosional dan lainnya.

Perbedaan mencolok terjadi pada orang tua yang tidak menikah. Risiko kematian lebih besar terjadi pada orang tua yang tidak menikah daripada mereka yang menikah terutama di kalangan pria.

Penelitian ini meneliti catatan dari 704.481 pria dan 725.290 wanita yang lahir antara 1911 dan 1925 yang tinggal di Swedia. Hasil penelitian ini disimpulkan dari temuan tentang catatan pria dan wanita yang berharap hidup beberapa tahun lagi.

Penelitian mencatat, pria yang memiliki anak yang berusia 60 tahun berharap hidup selama 20,2 tahun lagi, sedangkan pria tanpa anak-anak bisa berharap lebih lanjut 18,4 tahun.

Hal yang sama terjadi pada wanita, wanita dengan anak-anak dapat berharap untuk hidup lebih selama 24,6 tahun lagi, sedangkan mereka yang tanpa anak mengharapkan 23,1 tahun lagi.

Pada usia 80 tahun pria yang mempunyai anak-anak berharap untuk hidup selama 7,7 tahun lagi, harapan hidup itu lebih sedikit dari harapan pria yang tidak punya anak.

Sementara wanita yang memiliki anak berharap bisa hidup 9,5 tahun lagi, itu lebih kecil daripada harapan wanita yang tidak memiliki anak.

Modig mengatakan penelitian lebih lanjut akan direncanakan untuk menganalisis apakah karakteristik anak-anak seperti tingkat pendidikan mereka berpengaruh pada harapan hidup orang tua mereka.

“Kami melakukan perkiraan sementara terhadap anak-anak mereka, yang secara mengejutkan tidak mempengaruhi banyak hal. Sebagian besar anak tinggal dekat dengan orang tua mereka, hanya sebagian kecil yang tinggal berjauhan,” jelas Modig, seperti dikutip The Independent.

Baca juga artikel terkait ORANG TUA atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Febriansyah
Editor: Dipna Videlia Putsanra