Menuju konten utama

Menhub Sebut Balon Udara Bisa Ganggu Arus Balik Lebaran 2023

Budi Karya Sumadi mengatakan, banyaknya pemudik yang menggunakan pesawat terbang harus menjadi perhatian pemerintah agar keselamatannya terjamin.

Menhub Sebut Balon Udara Bisa Ganggu Arus Balik Lebaran 2023
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (ketiga kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan seorang pemudik saat berkunjung di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (19/4/2023). ANTARA FOTO/Fauzan/nym.

tirto.id - Wisata balon udara mulai bermunculan di wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur Mendekati puncak arus balik libur Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pada jalannya kegiatan penerbangan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, banyaknya pemudik yang menggunakan pesawat terbang harus menjadi perhatian pemerintah agar keselamatannya terjamin. Oleh karena itu, segala bentuk penghambatan harus ditangani dengan baik.

"Sudah ada balon-balon udara di Pekalongan, Wonosobo ini mengganggu perjalanan pesawat di tempat itu," kata Budi melalui konferensi pers daring, Minggu (23/4/2023).

Maka dari itu, Budi meminta kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo agar melakukan upaya preventif di lokasi-lokasi yang terdapat wisata balon udara. Dengan begitu, tidak mengganggu penerbangan.

"Saya mohon ke Kapolri memberikan catatan ke Kapolres di sana dan Jatim bagian selatan, dan memberikan penekanan," jelasnya.

Sementara itu, Bandara Soekarno-Hatta mencetak hattrick setelah jumlah penerbangan pesawat mencapai di atas 1.000 penerbangan per hari dalam tiga hari berturut-turut pada 19-21 April 2023 (H-3 hingga H1 Lebaran).

Pada 19 April (H-3) pergerakan pesawat take off dan landing tercatat 1.155 penerbangan, kemudian pada 20 April (H-2) tercatat 1.154 penerbangan dan pada 21 April (H-1) sebanyak 1.039 penerbangan. Adapun di tengah pandemi pada 2022 dan awal 2023, jumlah penerbangan pada hari-hari biasa berkisar 800 - 900 penerbangan per hari.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, lalu lintas penerbangan pada H-3 hingga H-1 ini sangat mendekati 2019 saat kondisi normal belum ada pandemi COVID-19. Sebelum pandemi, Bandara Soekarno-Hatta sendiri rata-rata melayani 1.200 penerbangan setiap harinya.

"Kini, Bandara Soekarno-Hatta mencetak Hattric Traffic setelah data 3 hari terakhir menunjukkan bahwa penerbangan berkisar 1.000 - 1.100 penerbangan per hari atau sudah sangat mendekati kondisi normal," katanya dalam pernyataannya, Minggu (23/4/2023).

Dia mengatakan Bandara Soekarno-Hatta didukung Airport Command Center Multikendali dalam mengelola operasional bandara guna mengakomodir tingginya penerbangan.

Airport Command Center Multikendali mengintegrasikan infrastruktur teknolgi yakni Airport Operation Control Center (AOCC), Airport Infrastructure Control Center (AICC), Land Transport Operation Center (LTOC) dan Airport Security Operation Center (ASOC).

Selain itu, berdasarkan data Posko Monitoring per 22 April 2023 pukul 07.00 WIB, pada periode Angleb 2023 sepanjang 12 April - 21 April 2023 (H-10 hingga H-2), Bandara Soekarno-Hatta sudah melayani 10.014 penerbangan atau meningkat 5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada Angleb 2022 yakni 9.506 penerbangan.

Sementara untuk pergerakan penumpang pada H-10 hingga H-1 mengalami kenaikan sekitar 19 persen menjadi 1,39 juta penumpang dari sebelumnya 1,17 juta penumpang.

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana mengatakan, tingkat keterisian penumpang (load factor) di maskapai meningkat cukup signfikan pada Angleb 2023.

“Peningkatan penerbangan sebesar 5 persen, sementara peningkatan penumpang mencapai 19 persen. Ini menandakan load factor maskapai di setiap penerbangan meningkat dan operasional pesawat semakin optimal khususnya dalam mengangkut penumpang,” ujar Dwi Ananda Wicaksana.

Baca juga artikel terkait ARUS BALIK 2023 atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang