tirto.id - Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Kamis (2/5/2019). AHY datang dengan menumpang mobil Toyota Land Cruiser warna hitam dengan nomor polisi B 2024 AHY.
Kali ini bukan politik yang dibahas, tetapi soal pilihan tunggangan AHY. Tak seperti beberapa pejabat maupun petinggi partai yang memilih sedan sebagai kendaraannya, AHY justru menaiki sebuah Sport Utility Vehicle (SUV). Bukan sembarang SUV, mobil ini merupakan salah satu model Toyota yang paling lama diproduksi dan punya sejarah panjang.
Pilihan AHY memang tak salah, sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto beberapa kali juga terpantau menaiki Lexus LX 570, saudara satu platform dari Land Cruiser. Seperti diketahui, mobil ini memiliki tampilan bongsor tetapi tetap maskulin, serta diimbuhi dengan nuansa glamor.
Meski bertubuh besar, mobil ini tetap lincah dipakai di dalam kota. Sebab di balik kap mesin terdapat unit 5.700 cc dengan konfigurasi V8. Mesin ini sanggup memuntahkan tenaga sebesar 362 dk/5.600 rpm dan torsi 530 Nm/4.000 rpm. Di wilayah Jakarta, Toyota Land Cruiser dijual mulai Rp 2,034 miliar, sementara Lexus LX 570 dihargai hingga lebih dari Rp 3 miliar.
Laporan Tirto sebelumnya menyebutkan jika model ini lazim dipakai para petinggi. Lexus LX570 disebut-sebut dapat menjadi representasi kekayaan seseorang. General Manager Lexus Indonesia, Adrian Tirtadjaja, menyatakan bahwa LX 570 menjadi favorit orang-orang berkantong tebal, termasuk di Indonesia.
“Hampir semua orang terkaya di Indonesia punya Lexus LX 570. Lexus LX yang dipasarkan di Indonesia ini merupakan spesifikasi tertinggi, pelanggan enggak mau (kapasitas) mesin dikurangi,” katanya dalam laporan tersebut.
Walaupun Indonesia masuk dalam strategi pemasaran dunia, namun statistik Toyota Motor Corporation yang dikutip dari Which Car, menyebutkan bahwa Australia adalah pasar terbesar Land Cruiser. Negeri Kangguru ini menyumbang sekitar 10 persen dari seluruh negara sejak mobil itu diluncurkan pada 1954.
Laman media lokal itu juga menyebutkan sebanyak lebih dari 700.000 unit Toyota Land Cruiser telah terjual di Australia. Catatan ini bahkan belum termasuk Land Cruiser Prado yang sudah laku hingga lebih dari 260.000 unit.
Secara global, Land Cruiser disebutkan telah terjual hampir 7 juta unit. Untuk diketahui, penjualan SUV ini belakangan didominasi oleh Uni Emirat Arab. Meski begitu Australia disebut masih mempertahankan 11,9 persen pangsa pasar penjualan global pada 2016.
Di benua Eropa, dalam 3 tahun terakhir penjualan SUV Toyota ini trennya terpantau meningkat. Dilansir dari Car Sale Base, pada tahun 2016 penjualan Land Cruiser sebanyak 6.286 unit. Sementara di tahun berikutnya sempat turun ke angka 5.237 unit. Sedangkan tahun 2018 lalu meningkat hingga 6.977 unit.
Tony Cramb, Executive Director of Sales and Marketing Toyota Australia, berujar jika Land Cruiser kerap dipilih konsumen karena mampu menjadi kendaraan yang mengemban tugas ganda, baik sebagai kendaraan untuk bekerja maupun untuk mobil keluarga.
“Bahkan varian Land Cruiser 70 Series telah dilengkapi fitur keselamatan cukup lengkap, di samping keandalan dan daya tahan yang sudah melekat pada mobil ini selama enam dekade. Land Cruiser juga tentang kemewahan, dengan 200 Series konsumen dibantu berkendara off road maupun bermanuver di perkotaan,” ujarnya kepada Which Car.
Terinspirasi dari Jeep Willys
Sejarah lahirnya mobil jip di dunia tak lepas dari perang. Jeep Willys misalnya, ia lahir dari kebutuhan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk sebuah kendaraan ‘Light Reconnaisance Vehilce’ yang menggantikan sepeda motor dan Ford Model T pada Perang Dunia II.
Mengutip dari situs resmi Jeep, demi memenuhi kebutuhan itu maka diproduksilah sebanyak 16.000 Willys model MA dan MB pada 1941. Sebagian besar model tersebut dikirim ke Sekutu Amerika Serikat di Rusia dan Inggris. Ketika perang telah usai, pabrikan tersebut merilis jip untuk masyarakat umum yaitu Jeep CJ (Civilian Jeep), yang masih diproduksi hingga kini dengan nama Jeep Wrangler.
Kisah kelahiran legenda jip asal Jepang, Toyota Land Cruiser, ternyata juga masih ada kaitannya dengan Perang Dunia II. Pada saat kekalahan Jepang atas Amerika Serikat, Negeri Matahari Terbit ini mendapat sanksi dari sang pemenang. Jepang diduduki, dilarang memiliki angkatan bersenjata sendiri, dan sepenuhnya bergantung pada Amerika Serikat untuk transportasi, seperti yang dilansir dari The Drive.
Karena tak punya banyak waktu mengurus Jepang, di samping juga karena pecahnya Perang Korea (1950 – 1953). Amerika Serikat membentuk National Police Reserve Force (NPRF), yang tugasnya menggantikan tentara AS dalam memulihkan Jepang, sembari memantau negara ini tetap mematuhi perjanjian perang.
Amerika Serikat lantas mengizinkan Jepang untuk membuat kendaraan pendukung NPRF. Blueprint Jeep Willys juga diberikan sebagai contoh untuk membangun sebuah kendaraan. Toyota pun merespons kesempatan berharga ini.
Dengan modal sasis dari truk satu ton yang tangguh dan tahan banting, jadilah sebuah model prototipe Toyota yang mereka sebut AK10 pada 1951. Toyota kemudian melanjutkan pengembangan jip ini dengan memberinya nama Toyota Jeep BJ.
Tahun 1954, produsen Jeep Willys menggugat Toyota atas penggunaan nama Jeep pada Toyota Jeep BJ. Director of Technology Toyota, Hanji Umehara, akhirnya mengganti nama mobil tersebut menjadi Land Cruiser. Sebuah nama yang berasal dari kemampuannya sejak generasi awal yang sanggup melintas di segala medan.
Pada 1957, Land Cruiser FJ40 jadi mobil pertama yang ditawarkan Toyota di Amerika Serikat. Saat pertama kali datang di bulan Oktober, tepatnya waktu musim gugur, hanya ada satu Land Cruiser terjual. Tapi lambat laun, Land Cruiser berubah sukses, dan sempat menjadi model terlaris Toyota sejak itu. Bahkan menjadi legenda pabrikan berlogo T ini.
Setelah enam dekade, Toyota masih menjual Land Cruiser. Pabrikan ini tak melupakan sejarah Land Cruiser dengan masih menghadirkan SUV yang awet dan kapabel di berbagai jalan. Malah lewat Lexus, Toyota menghadirkan Land Cruiser yang lebih mewah dan glamor pada LX 570. Kini jika tanpa Perang Dunia II, tak akan ada kehadiran Land Cruiser. Tidak ada Land Cruiser, tidak ada Toyota.
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti