Menuju konten utama

Mengenal Istilah Keracunan ASI dan Cara Mengurangi Kadar Racunnya

Mengenal istilah keracunan ASI pada bayi dan cara mengurangi kadar racun yang ada pada ASI.

Mengenal Istilah Keracunan ASI dan Cara Mengurangi Kadar Racunnya
Ilustrasi Ibu Menyusui. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Air susu ibu (ASI) merupakan asupan penting dan bergizi yang dibutuhkan oleh bayi. Ada banyak hal positif yang bisa didapat oleh anak jika mendapatkan cukup ASI.

Seorang ibu juga perlu tahu bahwa ketika menyusui, ibu sedang memberikan nutrisi yang aman dan efektif bagi bayi.

Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang seringkali membuat ASI justru menurun kualitas dan kuantitasnya.

Kondisi ini dikenal juga dengan istilah ‘keracunan ASI’. Salah satu kondisi yang menyebabkan ASI menurun kualitasnya adalah karena bahan kimia beracun yang ada di lingkungan sekitar.

Dilansir dari baby centre, walau racun yang ada di lingkungan berada pada tingkat sangat rendah dan tidak memengaruhi kesehatan dalam jangka panjang, tetapi racun ini tetap akan mengendap dalam tubuh manusia.

Bahkan sebagian besar racun yang ada dalam tubuh akan menumpuk di lemak selama bertahun-tahun.

Sementara itu untuk membuat susu, tubuh secara alami akan menggunakan lemak. Dengan kata lain, kadar racun yang sangat kecil di dalam lemak tubuh akan masuk ke lemak ASI yang akan dikonsumsi oleh bayi.

Racun dalam ASI yang diminum bayi, sangat mungkin tidak berbahaya bagi bayi, tetapi racun ini tidak hanya ada dalam ASI, tetapi juga dapat ditemukan di jaringan tubuh lainnya seperti di dalam cairan darah, urine, sperma, dan darah tali pusar.

Walau ASI mengandung racun, seorang ibu harus tetap menyusui bayinya. Manfaat dari ASI jauh melebihi potensi risikonya. Menyusui juga dapat membantu melindungi bayi menangkal efek dari paparan kimia selama masa kehamilan.

Untuk seorang ibu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar racun dalam tubuh dan ASI, yaitu:

  1. Makan makanan yang sehat dan seimbang sehingga jika salah satu makanan mengandung racun kimia berbahaya, makanan lainnya bisa menekan racun tersebut. Makanlah campuran buah dan sayuran, produk susu, daging, ikan, sereal dan makanan bertepung baik.
  2. Potong lemak dari daging dan unggas sebelum dimasak.
  3. Mengonsumsi produk susu rendah lemak.
  4. Konsumsi minyak ikan yang memiliki manfaat baik bagi ibu dan bayi.
  5. Jika memungkinkan, makanlah makanan organik. Jika tidak memungkinkan, pastikan mencuci dan mengupas buah dan sayuran non organik dengan bersih sebelum dimakan.
  6. Jangan mengonsumsi suplemen minyak hati ikan, karena polutan mungkin lebih banyak menumpuk di hati ikan. Ganti dengan suplemen minyak dari daging ikan.

Journal of Pesticide Reform menyatakan, bayi yang mungkin lebih rentan terhadap susu yang telah terkontaminasi adalah bayi prematur. Hal ini bisa terjadi karena bayi prematur biasanya memiliki gangguan mekanisme eliminasi.

Selain racun dalam ASI, ada beberapa hal lain yang menyebabkan ASI bisa berbahaya bagi bayi, seperti cara memompa yang salah atau ibu yang salah mengonsumsi makanan. Ketika hal ini terjadi, maka bayi juga dapat mengalami keracunan ASI.

Baca juga artikel terkait IBU MENYUSUI atau tulisan lainnya dari Irene Aprilya Meok

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Irene Aprilya Meok
Penulis: Irene Aprilya Meok
Editor: Dhita Koesno