tirto.id - Memompa Air Susu Ibu (ASI) adalah sesuatu yang lumrah dilakukan ibu pekerja, bahkan banyak di antara ibu pekerja yang sudah membiasakan diri dengan jadwal dan rutinitas memompa ASI sebelum cuti hamil berakhir.
Tujuannya agar saat kembali bekerja, suplai ASI untuk si kecil tetap terjaga dan si kecil berhasil mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya. Menurut NCBI, memberikan ASI kepada bayi akan memberikan manfaat kesehatan jangka panjang bagi bayi dan ibunya, termasuk dampak positif pada perkembangan kognitif anak-anak dan kesehatan ibu.
Pemberian ASI ekslusif direkomendasikan untuk diberikan sampai bayi berusia 6 bulan usai persalinan dan terus menyusui sampai bayi berusia setidaknya 2 tahun.
Lalu bagaimana bila ibu sudah mulai bekerja dan stok ASI belum terpenuhi? Berikut ini tips yang bisa diterapkan untuk memompa ASI bagi ibu pekerja seperti dilansir laman Lactation Matters:
- Bayi baru lahir hingga berusia enam bulan membutuhkan ASI setidaknya dalam waktu tiga jam sekali. Jika ibu bekerja selama 8 jam per hari, maka kemungkinan ibu akan terpisah dengan bayinya sekitar 10 jam. Selama periode 10 jam tersebut, disarankan untuk memompa ASI sebanyak tiga kali, (seperti saat baru masuk kantor, istirahat makan siang dan sebelum pulang kantor)
- Beberapa ibu ada yang memberikan ASI sebelum pergi bekerja, kemudian memompanya di rumah pada malam hari untuk persediaan siang dan sore, lalu sepulang kantor kembali memberikan ASI.
- Selain itu, dalam 2 minggu pertama setelah melahirkan, ASI sudah mulai bisa dipompa untuk menghindari pembengkakan payudara.
- Perlu diingat agar tidak terlalu sering dilakukan, karena bila terlalu banyak memompa ASI dalam minggu awal, suplai ASI bisa jadi terlalu banyak dalam minggu-minggu berikutnya, sehingga meningkatkan resiko tersumbatnya saluran ASI dan pembengkakan payudara.
- Targetkan untuk memompa sekitar 750-800 ml per hari pada 7-10 hari setelah melahirkan.
- Setelah si kecil berumur sekitar 1-2 bulan, ASI bisa dipompa secara rutin dengan jadwal yang sama yang dilakukan ketika Ibu akan kembali bekerja. Lakukan hal ini paling tidak 2 minggu sebelum Ibu kembali bekerja.
Editor: Agung DH
