Menuju konten utama

Mengenal Definisi Sosiologi Sastra Menurut Wellek dan Warren

Mengenal pengertian Sosiologi Sastra menurut Wellek dan Warren.

Mengenal Definisi Sosiologi Sastra Menurut Wellek dan Warren
Ilustrasi Sosiologi. foto/Istockphoto

tirto.id - Sosiologi sastra adalah studi ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat, studi mengenai

lembaga dan proses sosial. Sosiologi memiliki berbagai macam pendekatan, salah satunya pendekatan menurut Wellek dan Warren.

Sebagaimana yang dilansir dari jurnal Medan Makna Vol. XV, sastra memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat dan lingkungan sosial.

Karya sastra lahir akibat adanya pemikiran, pandangan, dan imajinasi pengarang yang berkaitan dengan dunia nyata. Pendekatan sosiologi sastra pada umumnya membahas tentang pengarang, karya sastra, dan masyarakat.

Seorang seniman adalah ia yang melahirkan karya sastra (sastrawan). Sementara itu, sastrawan dipahami sebagai bagian dari masyarakat yang terikat dengan kelompok sosial tertentu dan meliputi pendidikan, agama, adat istiadat, dan segenap lembaga sosial lainnya.

Karya yang menjadi bagian dari lembaga sosial ini dapat dikaji melalui sosiologi sastra. Ilmu yang mengkaji sastra sebagai bagian dari lembaga kemasyarakatan tertentu.

Arti Sosiologi Sastra

Sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono dalam buku Sosiologi Sastra (2020:5) menyebutkan, pendekatan terhadap sastra dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan ini, oleh beberapa penulis, disebut sebagai sosiologi sastra.

Istilah sosiologi sastra pada dasarnya tidak berbeda dari sosio-sastra, pendekatan sosiologis, atau pendekatan sosio-kultural terhadap sastra. Sosiologi sastra dalam pengertian ini meliputi berbagai macam pendekatan yang didasarkan pada pandangan teoritis tertentu.

Akan tetapi, semua pendekatan tersebut menunjukkan satu kesamaan, yaitu perhatian terhadap sastra sebagai lembaga sosial dan diciptakan oleh sastrawan sebagai anggota masyarakat yang hidup di dalam sebuah lembaga sosial tertentu.

Infografik SC Sosiologi Sastra

Infografik SC Sosiologi Sastra. tirto.id/Fuad

Sosiologi Sastra Menurut Wellek dan Warren

Menurut kritikus literasi asal Amerika Wellek dan Warren, sosiologi sastra dapat diklasifikasikan masalah-masalahnya ke dalam tiga hal, seperti yang dikutip dari buku Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas.

Pertama, sosiologi pengarang yang mempersoalkan status sosial, ideologi sosial, dan hal lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra. Kedua, sosiologi karya sastra yang memasalahkan karya sastra itu sendiri; sehingga yang menjadi pokok penelaahan adalah hal yang tersirat dan tujuannya dalam karya sastra.

Ketiga, sosiologi sastra yang memasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra. Oleh kedua

penulis tersebut, sosiologi sastra dianggap sebagai pendekatan ekstrinsik—dengan pengertian yang cukup negatif.

Kendati demikian, pendekatan ekstrinsik seperti yang disampaikan oleh Wellek dan Warren telah mendapat serangan pedas dan bertubi-tubi dari para kritikus sastra lainnya. Salah satu serangan yang direspons oleh Wellek dan Warren adalah "sastra dan masyarakat" bersifat sempit dan eksternal.

Padahal, perbandingan sempit dan eksternal itu dihubungkan ke situasi sosial lainnya, seperti sistem ekonomi, sosial, dan politik. Maka itu, Wellek dan Warren menggambarkan sosiologi sastra sebagai ilmu yang sempit dan eksternal.

Ada banyak usaha yang telah dilakukan untuk menggambarkan dan memberi batasan tentang pengaruh masyarakat terhadap karya sastra, mengatur, dan menentukan kedudukan sastra dalam masyarakat.

Tidak hanya itu, Wellek dan Warren juga mengatakan bahwa tidaklah jelas pengertiannya apabila sastra mencerminkan atau mengekspresikan kehidupan. Pasalnya, seorang sastrawan hanya mengekspresikan sebagian dari kehidupan yang dijalaninya, bukan seluruhnya.

Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI SASTRA atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra

Artikel Terkait