tirto.id - Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memutus tali persebaran virus corona atau COVID-19. Salah satunya adalah dengan contact tracking.
Contact tracking merupakan salah satu cara untuk mengendalikan wabah yang tengah terjadi yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
Contact tracking dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang telah bertemu dengan penderita virus corona, yang juga akan memudahkan petugas kesehatan untuk mengambil tindakan agar virus ini tidak menyebar semakin luas.
Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), contact tracking dapat dilakukan dengan tiga cara antara lain.
1. Mengidentifikasi Kontak
Jika seseorang dikonfirmasi telah terinfeksi suatu virus, maka seseorang tersebut akan ditanya perihal aktivitas yang telah mereka lakukan dan dengan siapa saja mereka telah bertemu. Mulai dari keluarga, teman di kantor hingga penyedia layanan kesehatan.
2. Mendata Kontak
Siapapun yang telah berhubungan langsung dengan orang yang terjangkit virus, maka mereka juga memiliki potensi untuk tertular. Oleh karena itu, diperlukan pendataan kontak siapa saja yang telah bertemu dengan orang yang telah terjangkit virus.
Jika mereka memiliki gejala terjangkit virus tersebut, maka diperlukan karantina diri baik dilakukan di rumah maupun rumah sakit.
3. Kontak tidak lanjut
Hal ini dilakukan agar tetap dapat memantau setiap orang yang telah masuk dalam data kontak serta untuk mengetahui kondisi terkini mereka.
Karantina secara mandiri juga dapat dilakukan agar penyebaran virus tidak meluas.
Contact tracking dapat dilakukan berminggu-minggu, hingga dapat diketahui apakah orang yang masuk dalam data memberikan tanda-tanda tertular virus atau tidak.
Apabila terinfeksi, biasanya orang tersebut akan merasakan gejala seperti batuk, demam ataupun sakit kepala.
Dilansir dari Boldsky, contact tracking dirasa cukup efektif untuk menekan angka penyebaran virus corona yang begitu cepat, karena orang-orang yang memiliki persentase tertular cukup besar langsung mendapatkan penanganan, baik secara pribadi atau dengan bantuan tenaga kesehatan.
Namun contact tracking sebenarnya bukan pertama kali dilakukan untuk melihat persebaran virus, sebelumnya contact tracking telah dilakukan saat terjadi wabah virus Ebola di Afrika.
Virus corona biasa menyebar melalui cairan tubuh seperti batuk dan bersin. Berikut ini adalah cara untuk meminimalisir penyebaran virus corona yang dilansir dari Public Health Matters.
- Cucilah tangan menggunakan sabun dan air mengalir, terutama jika telah melakukan kegiatan di luar rumah. Jika tidak terdapat sabun dan air, dapat menggantinya sementara dengan hand sanitizer
- Hindari untuk menyentuh area wajah seperti mata, hidung dan mulut
- Hindari kontak langsung dengan orang yang kurang sehat
- Tutuplah mulut atau hidung saat ingin batuk atau bersin menggunakan tisu, lalu cucilah tangan dengan air dan sabun.
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Yandri Daniel Damaledo