Menuju konten utama

Mengenal 3 Kepribadian Neurotik: Compliant, Aggressive & Detached

Ada 3 model kepribadian neurotik pada manusia yaitu compliant, aggressive, dan detached.

Mengenal 3 Kepribadian Neurotik: Compliant, Aggressive & Detached
Ilustrasi Neurotik. foto/itockphoto

tirto.id - Setiap individu dilahirkan dengan keunikan masing-masing. Dengan kekhasan pikiran, perasaan, tingkah laku, kesadaran, dan ketidaksadarannya, seseorang melakukan adaptasi dan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Pernyataan di atas merupakan pengertian dari kepribadian manusia sebagaimana dijelaskan oleh ahli psikologi Gordon Allport.

Sebenarnya, terdapat banyak teori untuk menjelaskan kepribadian manusia. Salah satunya adalah melalui konsep "Big Five" atau lima dimensi dominan pada psikologis manusia.

Teori ini dipopulerkan oleh dua psikolog: Paul Costa dan Robert R. McCrae yang membaginya dalam lima dimensi, mencakup Neuroticism (N) atau Neurotik, Extraversion (E) atau Ekstraversi, Opennes to experience (O) atau Keterbukaan pada pengalaman, Agreeableness (A) atau Kesepakatan, dan Conscientiousness (C) atau Ketelitian.

Singkatan populer atas kelima dimensi kepribadian tersebut seringkali diringkas menjadi OCEAN.

Di antara lima dimensi kepribadian tersebut, terdapat kepribadian neurotik yang merupakan kondisi seseorang yang kerap dipenuhi kecemasan.

Orang dengan kepribadian neurotik, sebagaimana dilansir Very Well Mind, ditandai dengan sikap kurang adaptif dengan emosi, buruk dalam mengatur keinginan, serta kurang bisa memanajemen stres.

Kondisi ini tidak sama dengan kecemasan karena trauma. Kecemasan pada neurosis masih berada dalam jangkauan rasio dan rata-rata orang.

Kendati seseorang dengan kepribadian neurotik mudah merasakan emosi negatif, ia masih bisa menjalani kehidupan sehari-harinya dengan normal.

Terdapat tiga model kepribadian neurotik, yaitu kepribadian neurotik mendekati orang lain (compliant), melawan (aggressive), dan menjauhnya (detached).

Ketiganya dipengaruhi dinamika psikologis masing-masing individu dan sumbangsih masa kanak-kanak.

Pada uraian "On the Relationship Between Karen Horney's Tripatite Neurotic Type Theory and Personality Disorder Feature" yang diterbitkan Jurnal Personality and Individual Differences (2001, Vol. 30 Issue 8), dijelaskan tiga model kepribadian neurotik sebagai berikut:

1. Model mendekati orang lain (Compliant)

Pada model ini, orang neurotik dikenal sebagai individu yang penurut. Biasanya, ia kerap kali mengalah. Namun, sebagai kompensasinya, ia membutuhkan rasa untuk disukai, diinginkan, dicintai, diharapkan, diterima, serta dianggap penting bagi orang lain, khususnya pada orang-orang tertentu.

Kadang kala, ia juga ingin dibimbing, terutama oleh orang yang dominan dan berpengaruh.

Model kepribadian ini dipengaruhi oleh dasar untuk mencari cinta dan afeksi, agar ia bisa memenuhi kebutuhannya untuk bisa dekat dengan orang lain.

2. Melawan orang lain (Aggressive)

Jika seseorang berhasrat untuk melawan orang lain, ia memiliki kebutuhan akan kekuasaan, mengeksploitasi orang lain, dan gemar mencari prestise.

Model neurotik ini, dalam konteks berlawanan, sama kompulsifnya dengan model penurut di atas. Tingkah laku orang-orang yang memilikinya sama-sama dipicu oleh kecemasan dasar di masa kanak-kanak.

Individu dengan model kepribadian melawan orang lain termotivasi oleh keinginan kuat untuk menjadi dominan, lalu memanfaatkan kuasanya untuk kepentingan diri sendiri, serta enggan mengakui kesalahan yang ia lakukan.

3. Menjauhi orang lain (Detached)

Orang dengan model kepribadian ini berusaha memisahkan dirinya dari orang lain. Tujuannya agar ia dapat menjaga jarak emosional untuk menghindari perasaan tidak nyaman.

Kadang kala, ia juga menyangkal dan menekan perasaannya terhadap orang lain, khususnya perasaan cinta dan kebencian.

Ia memiliki persepsi bahwa keintiman sering kali melahirkan konflik sehingga mesti dihindari.

Karenanya, orang dengan model kepribadian ini berusaha menjaga privasi serapat-rapatnya dan membutuhkan banyak waktu sendirian karena kurang nyaman dengan keramaian.

Kendatipun dimensi kepribadian neurotik tampak negatif, sebenarnya, orang dengan kepribadian ini tidak selamanya selalu buruk.

Orang neurotik memiliki kecenderungan untuk berhati-hati karena terbiasa memikirkan konsekuensi negatif dari keadaan sehari-hari.

Akibatnya, jika ia pandai meregulasi diri, ia dapat mencegah hal-hal negatif tadi terjadi sehingga membantunya meraih keberhasilan di kehidupan nyata.

Akan tetapi, seseorang dengan kepribadian neurotik, jika kurang bisa memanajemen diri, berisiko untuk cepat khawatir dan stres karena sering kali dihantui oleh kecemasan-kecemasan pribadi dan konsekuensi negatif, kendati hal-hal buruk yang ia pikirkan belum terjadi sama sekali.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yandri Daniel Damaledo