tirto.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mendorong sekolah-sekolah di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua agar seluruhnya dapat menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer/UNBK sebagaimana di daerah lain di Indonesia.
"Saya mendapat laporan dari kepala dinas bahwa untuk SMP sudah hampir mencapai 50 persen yang menggelar UNBK. Saya kira ini perkembangan yang bagus dibanding tahun lalu. Mudah-mudahan ke depan bisa 100 persen," kata Muhadjir di Timika, Selasa (24/4/2018) dilansir Antara.
Mendikbud didampingi sejumlah pejabat teras Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak Senin (23/4/2018) mengunjungi Kabupaten Mimika untuk mengecek kesiapan dan pelaksanaan UN tingkat SMP baik yang berbasis komputer maupun yang masih menggunakan kertas pensil.
Menteri Muhadjir Effendi mengaku sengaja memantau pelaksanaan UN di wilayah pinggiran timur Indonesia guna mengukur sejauh mana kualitas penyelenggaraan ujian nasional hingga ke wilayah pelosok nusantara.
"Tentu saja sarana dan prasarana di wilayah pinggir mungkin masih banyak kekurangan. Tapi berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, saya berkesimpulan bahwa pelaksanaannya sudah sangat baik, baik itu yang menggunakan kertas maupun yang memakai komputer. Semua sudah berjalan sesuai ketentuan, kecuali di beberapa tempat yang memang karena ada konflik maka sedikit menghambat pertukaran pengawas," jelas Mendikbud.
Sekolah-sekolah yang menyelenggarakan UNBK di Mimika yaitu SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 8, SMP Negeri 11, SMP Negeri Sentra Pendidikan, SMP Advent, SMP Yapis, SMP YPJ Tembagapura, SMP YPJ Kuala Kencana, SMP Permata Papua, SMP Shining Star, SMP Yapis Ranting 2 dan SMP Santa Maria.
Pada hari pertama pelaksanaan UN tingkat SMP pada Senin (23/4/2018), menurut Mendikbud, terdapat sedikit gangguan pada server pusat lantaran terjadi lonjakan pemakaian jaringan internet di seluruh Indonesia.
"Itu tidak sampai setengah jam karena kapasitas sangat overload. Pelonjakan ini karena peserta UN tingkat SMP tahun ini meningkat drastis dibanding tahun lalu sehingga kapasitas server tidak memadai. Ini di luar perkiraan kita, mudah-mudahan tahun depan sudah jauh lebih baik," jelasnya.
Kendati menghadapi kendala seperti itu, katanya, secara umum pelaksanaan UN di seluruh Indonesia tidak mengalami hambatan.
Ketua Panitia UN tingkat SMP-SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika Manto Ginting mengatakan dari 40 sekolah penyelenggara UN tingkat SMP di Mimika, terdapat 14 sekolah sudah bisa menyelenggarakan UNBK.
"Kalau dipersentasekan, sekitar 40 persen SMP di Mimika sudah melaksanakan UNBK dengan jumlah peserta sebanyak 1.500 siswa dari total keseluruhan peserta UN SMP di Mimika sebanyak 3.519 siswa," jelas Manto.
Ia mengatakan beberapa sekolah di Kota Timika, termasuk sekolah-sekolah di wilayah pedalaman dan pesisir seperti SMP Negeri Potowayburu, SMP Negeri Uta, SMP Negeri Mapar, SMP Negeri Ararau, SMP Negeri Amar, SMP YPPK Lecoq d' Armanville Kokonao, SMP Negeri Atuka, SMP Negeri Jita, SMP Negeri Jila dan SMP Negeri Agimuga hingga kini masih melaksanakan UN kertas pensil/UNKP. Bahan ujian nasional telah didistribusikan ke wilayah pedalaman dan pesisir Mimika bersama pengawas sejak Sabtu (21/4/2018).
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani