Menuju konten utama

Mendag Zulkifli Sebut HET Minyakita dan Beras Layak Dinaikkan

Menurut Mendag, kenaikan harga beras perlu dilakukan untuk menjaga nilai tukar petani.

Mendag Zulkifli Sebut HET Minyakita dan Beras Layak Dinaikkan
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat mengunjungi Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Satria Mandala Sakti, Jakarta Utara, Senin (27/5/2024). tirto.id/Faesal Mubarok

tirto.id - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, memastikan akan kembali menaikkan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita menjadi Rp15.000‐Rp15.500 per liter. Menurut dia, berdasarkan evaluasi Kementerian Perdagangan, kenaikan harga tersebut sudah layak karena harga saat ini belum pernah diperbarui selama dua tahun.

"Memang sudah layak ya. Dari Rp14.000, kan, sudah dua tahun untuk (dinaikkan) Rp15.000 atau Rp15.500," kata Zulkifli usai mengunjungi Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Satria Mandala Sakti, Jakarta Utara, Senin (27/5/2024).

Saat ini, kenaikan HET Minyakita sedang dalam tahap perumusan. Pembahasannya akan dilanjutkan dalam rapat bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang akan digelar dalam waktu dekat hingga kemudian disahkan.

"Kita memang akan bahas. Karena semua sudah naik, [HET Minyakita] perlu kita naikkan. Mungkin beberapa waktu lagi, tunggu nanti kalau ada rapat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian," tuturnya.

Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 41 Tahun 2022, HET Minyakita telah ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter. HET tersebut belum pernah mengalami kenaikan dalam dua tahun ini.

Evaluasi HET Minyakita pernah dilakukan pada akhir Februari 2024. Hal itu merupakan respons atas temuan Minyakita yang dijual dengan harga di atas HET. Kabar tentang evaluasi harga minyak subsidi tersebut juga mencuat pada Mei 2024.

Selain itu, Zulkifli juga menyoroti banyak kompleksitas yang terjadi pada komoditas pangan lain. HET beras, misalnya, perlu juga dinaikkan untuk menjaga nilai tukar petani (NTP) ke depannya.

"Sekarang, kalau berasnya mahal, ibu-ibu marah. Kalau berasnya turun, petaninya enggak untung. Kan, tugas pemerintah mengatur," ujarnya.

Soal HET beras tersebut, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menjelaskan bahwa HET yang saat ini telah dinaikkan akan sulit untuk dikembalikan ke harga sebelumnya.

Memang biasanya sulit dikembalikan kalau sudah sempat naik,” ucap Bayu di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog, Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024).

Sebagai informasi, pemerintah beberapa waktu lalu telah memutuskan untuk menaikan HET beras, baik kualitas premium maupun medium hingga 31 Mei 2024. Saat ini, HET beras premium sebesar Rp14.900 per kilogram, sedangkan beras medium seharga Rp12.500 per kilogram.

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) berencana menerapkan HET beras secara permanen setelah 31 Mei 2024. Besar kenaikannya adalah Rp1.000 per kilogram.

Baca juga artikel terkait HARGA PANGAN atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Fadrik Aziz Firdausi